Membangun pemuda / pemudi untuk mengenal ajaran islam lebih dalam. Membina silahtuhrrahim terhadap semua elemen umat islam. Membangun sikap positif dan membuka wawasan umat tentang sistem dakwah dalam dunia islam. Memahami arti pentingnya fungsi lingkungan islami dalam membentuk pribadi umat masa depan. Menggapai ridho Allah dan syafa’at Rosulullah SAW sebagai hasil dari aktifitas kebaikan yang terus menerus sedang kita lakukan. Menjaga budaya Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan menjaga budaya islam yang diajarkan oleh orang tua kita terdahulu.

HATI ITU ADALAH RAJA




HATI ADALAH RAJA
Yang nampak itu cerminan dibatinnya,
Allah mengingatkan,

لِّلَّهِ مَا فِی ٱلسَّمَـٰوَ ٰ⁠تِ وَمَا فِی ٱلۡأَرۡضِۗ وَإِن تُبۡدُوا۟ مَا فِیۤ أَنفُسِكُمۡ أَوۡ تُخۡفُوهُ یُحَاسِبۡكُم بِهِ ٱللَّهُۖ فَیَغۡفِرُ لِمَن یَشَاۤءُ وَیُعَذِّبُ مَن یَشَاۤءُۗ وَٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَیۡءࣲ قَدِیرٌ.

"Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." (Surat Al-Baqarah: 284)


Ayat ini salah satu diantara dalil yang menunjukkan bahwa Allah mengetahui segala isi para hamba-Nya. Allah juga mengabarkan bahwa Dia akan menghisab apa yang disembunyikan dalam hati manusia.

Berkata Ahli Tafsir

1. Ketika diturunkan :

وَإِنْ تُبْدُوا مَا فِي أَنْفُسِكُمْ أَوْ تُخْفُوهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللَّهُ 

Ayat ini terasa berat bagi sahabat Nabi, mereka berkata : telah diturunkan kepada mu wahai Rasulullah ayat ini dan kami tidak mampu untuk menjalankannya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Apakah kalian ingin mengatakan seperti dua kelompok ahlul kitab sebelum kalian: kami mendengar, tapi kami memaksiatinya? Ucapkanlah, kami mendengar dan kami menaatinya. Kami berharap ampunan-Mu wahai Rab kami. Dan kepadamulah kami dikembalikan, Para sahabat pun mengatakan, ‘Kami mendengar dan kami menaatinya. Kami berharap ampunan-Mu wahai Rab kami. Dan kepadamulah kami dikembalikan, Ketika mereka membacanya, lisan-lisan mereka tunduk dengan ayat itu.

Lalu Allah menurunkan sesudah ayat selanjutnya, ‘Rasul telah beriman kepada Aquran yang diturunkan kepadanya dari Rabbnya, demikian pula orang-orang yang beriman.

2. Berikutnya,

وَإِنْ تُبْدُوا مَا فِي أَنْفُسِكُمْ أَوْ تُخْفُوهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللَّهُ

Ayat ini mengabarkan bahwa Allah membuat perhitungan terhadap apa yang ada dalam diri-diri hamba, dan bukan menghukum atas segala sesuatu yang tersimpan dalam diri-diri itu. (Kitab Zubdatut Tafsir)
Mukmin sejati selalu menjaga lisan. Lisannya selalu digunakan untuk kebaikan.

Salafus sholeh رحمه الله menegaskan:

الأعمال الظاهرة لاتكون صالحة مقبولة إلا بواسط أعمال القلب، فإن القلب ملك واﻷعضاء جنوده، فإذا خبث الملك خبثت جنوده

“Amalan badan tidak akan diterima tanpa perantara amalan hati. Karena hati adalah raja, sedangkan anggota badan ibarat prajuritnya. Bila Sang Raja buruk, maka akan buruk pula seluruh prajuritnya.”
Karenanya, kata-kata sesungguhnya adalah cerminan dari hati. Hati yang baik akan mengeluarkan kata-kata yang baik.
Sementara, hati yang buruk akan mengeluarkan kata-kata yang buruk juga. Mukmin sejati hatinya jernih, bersih, dan penuh dengan cahaya petunjuk dari Allah. Maka, yang keluar dari lisan pun kata-kata yang jernih, bersih, dan selaras dengan petunjuk Allah.

Hati adalah standar kebaikan amalan badan. Ia ibarat pemimpin bagi badan. Baiknya hati akan berpengaruh pada baiknya amalan badan. Dan buruknya hati akan berpengaruh pada buruknya amalan 

Rasululloh صلي اللهرعليه وسلم bersabda:

أَلَا وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ

“Ketahuilah, sesungguhnya di dalam tubuh manusia terdapat segumpal daging. Jika ia baik, seluruh tubuh baik. Jika ia rusak, seluruh tubuh juga rusak. Ketahuilah (segumpal daging) itu ialah hati.” (HR. Muslim).

salafus sholeh رحمه الله berkata:

فالخبيث يتفجر من قلبه الخبث على لسانه و جوارحه،
و الطيب يتفجر من قلبه الطيب على لسانه و جوارحه.

Maka orang yang buruk akan memancarkan dari hatinya keburukan melalui lisan dan anggota badannya dan orang yang baik akan memancarkan dari hatinya kebaikan melalui lisan dan anggota badannya.

Baca juga :




Subscribe to receive free email updates:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *