Membangun pemuda / pemudi untuk mengenal ajaran islam lebih dalam. Membina silahtuhrrahim terhadap semua elemen umat islam. Membangun sikap positif dan membuka wawasan umat tentang sistem dakwah dalam dunia islam. Memahami arti pentingnya fungsi lingkungan islami dalam membentuk pribadi umat masa depan. Menggapai ridho Allah dan syafa’at Rosulullah SAW sebagai hasil dari aktifitas kebaikan yang terus menerus sedang kita lakukan. Menjaga budaya Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan menjaga budaya islam yang diajarkan oleh orang tua kita terdahulu.

Wasiat Bulan Suci Ramadhan



Wasiat Bulan Suci Ramadhan

Telah di wasiatkan oleh Yang Mulya Al 'Allamah Al Habib Zein Bin Ibrahim Bin Sumaith. Semoga Alloh SWT selalu menjaganya dengan panjang umur sehat wal 'afiyah, agar kita bisa mendapatkan keberkahan dan keutamaan bulan suci Ramadhan.

Beliau berkata,
Aku wasiatkan kalian untuk selalu menjaga dan melaksanakan 3 perkara :



Pertama :

Jagalah keutamaan puasa sebagaimana menjaga mutiara-mutiara yg berharga.

Yaitu menjaga puasa dari apa saja yg bisa membatalkannya secara zahir ataupun batin.

Yang zahir setiap orang sudah mengetahuinya, yaitu menjaga dan menahan diri dari makan,minum dan sebagainya dari apa yang membatalkan sahnya puasa.

Adapun yang membatalkan puasa batin, adalah apa saja yang bisa membatalkan pahala puasa, seperti berdusta, ghibah (gosip/gunjing) dan semua perbuataan yang di benci oleh Allah SWT.

Hal ini tidak membatalkan sahnya puasa sehingga wajib di qodo, akan tetapi membatalkan pahala puasa walaupun sah hukum puasanya, sehingga puasanya menjadi sia-sia.

Sebagaimana sabda Nabi SAW :

كم من صائم ليس له من صيامه إلا الجوع والعطش، وكم من قائمٍ ليس له من قيامه إلا التعب والسهر

"Betapa banyak orang yang puasa,dia tidak mendapatkan dari puasanya kecuali lapar dan dahaga, dan betapa banyak orang yg beribadah malam hari,dia tidak mendapatkan dari ibadahnya kecuali lelah dan jaga dari tidurnya."

Oleh karena itu,tidak sepantasnyalah seorang yang berpuasa itu bertengkar,berdebat atau berkata-kata yang keji.

Akan tetapi, seharusnya dia menyibukkan dirinya dengan apa yang mendekatkan dirinya kepada Allah SWT, karena ibadah di bulan Ramadhan pahalanya berlipat ganda.

Dan hendaklah setiap orang itu juga berusaha menghilangkan segala penghalang dirinya dari rahmat Allah SWT, seperti durhaka kepada orang tua, pertengkaran sesama muslim dan putusnya silaturrahmi.

Maka orang yang melakukan hal tersebut, walaupun dia beribadah malam ramadhan, dia beribadah malam lailatul qadr, juga beribadah 10 malam akhir bulan Ramadhan, dia tidak akan mendapatkan apa saja yang Allah SWT anugrahkan di bulan Ramadhan, baik itu kebaikannya, keberkahannya, kenikmatannya, keistemewaannya maupun rahasia-rahasianya. Sebagaimana di katakan :

ما رَثوهْ إلا لمن ينزح ودَلْوُهْ خلِيّ

Perkara kedua :

Jagalah ibadah di bulan Ramadhan, yaitu dengan melaksanakan sholat tarawih, dari awal ramadhan sampai akhirnya, dan selalu melaksanakan sholat berjamaah, khususnya sholat isya dan subuh.

Barang siapa yang bisa melaksanakan dan menjaganya, maka dia telah mendapatkan bagian dari lailatul qadr.

Perkara ketiga :

Bersiap-siap dan carilah anugrah-anugrah Allah SWT. karena anugrahnya itu dibentangkan di bulan ramadhan, dari masuk waktu magrib sampai masuk waktu subuh.

Adapun selain ramadhan, hanya di bentangkan di waktu sahur saja.

Maka seharusnyalah setiap orang untuk mencari anugrah-anugrah yang Allah SWT turunkan pada bulan ramadhan.

Adapun untuk mencari anugrah-anugrah Allah SWT tersebut, ada dengan 3 cara :

1. Bersungguh-sungguh untuk mencari keridhoan Allah SWT. Sebagaimana firmannya:

و من جاهد فإنما يجاهد لنفسه

"Barang siapa yg berusaha dengan sungguh-sungguh, maka sesungguhnya dia berusaha untuk dirinya sendiri."

فجاهدْ تشاهِدْ ، واغنم الوعد بالهدى * هدى نصُّهُ في العنكبوت بآيةِ

Berusahalah dengan sungguh-sungguh! maka engkau akan melihat hasilnya.

Dapatilah janji Allah SWT dengan petunjuk - petunjuk yang telah di sebutkan dalam ayat surah al Ankabut.

Adapun Rasulullah SAW ,lebih bersungguh-sungguh di bulan ramadhan melebihi dari bulan lainnya dan Beliau SAW dalam berbuat kebajikan lebih cepat dari angin yang berhembus.

2. Melazimi bacaan wirid dan dzikir yang bersumber dari Nabi SAW dan para salafuna sholeh. Terutama dzikir ini,maka perbanyaklah membacanya, yaitu :

أشهد أن لا إله إلا الله نستغفر الله نسألك الجنة ونعوذ بك من النار

Maka hendaklah setiap orang memperbanyak bacaan dzikir ini,karena Rasulullah SAW bersabda :

استكثروا فيه من أربع خصال

"Perbanyaklah membaca dzikir yang dalamnya 4 perkara (dzikir yang disebutkan di atas)"

Dzikir ini janganlah di baca sebelum magrib (berbuka) saja, akan tetapi bacalah 50 atau 100 kali atau lebih, baik ketika berjalan , duduk ataupun ketika berkendaraan.

Adapun wanita, bacalah di waktu memasak,menyapu ataupun diwaktu menyusui anaknya.

Dan untuk laki-laki, bacalah dengan banyak di waktu bekerja dan segala aktivitasnya.

Setiap orang berusalah untuk melazimi dzikir- dzikir dan menghadiri majlis-majlis ,terutama majlis ilmu, diriwayatkan bahwa barang siapa yang hadir majelis ilmu di bulan ramadhan, maka Allah SWT memberikannya pahala ibadah setahun disetiap langkahnya.

Oleh karena itu, para salafuna sholeh mengadakan majelis ilmu dan rauhah setiap ashar bulan Ramadhan.

Al Habib Muhammad bin Ahmad Al Muhdor mengatakan :

"Meninggalkan rauhah bagaikan papan yang kosong."

Dan seyogyanya lah setiap orang itu bersegera dalam berbuat kebajikan dan menjadi pemenangnya.

Sebagaimana firman Allah SWT:

وَفِيْ ذٰلِكَ فَلْيَتَنَافَسِ الْمُتَنَافِسُوْنَ

"Dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba."

(QS. Al-Muthaffifiin: Ayat 26)

لِمِثْلِ هٰذَا فَلْيَعْمَلِ الْعٰمِلُوْنَ

"Untuk (kemenangan) serupa ini, hendaklah beramal orang-orang yang mampu beramal"

(QS. As-Saffat: Ayat 61)

3. Berusaha untuk menghindari atau menghilangkan segala penghalang datangnya rahmat Allah SWT, seperti durhaka kepada orang tua, permusuhan sesama muslim dan lain sebagainya,sehingga dia keluar dari bulan ramadhan dalam sebaik-baiknya hal dan keadaan.Dan inilah yang paling penting dari sebelumnya.

Al imam As Sya'rani RA berkata :

"Para orang-orang sholeh dahulu kalau sudah keluar bulan Ramadhan, mereka menjadi mukasyif (wali Allah yang dibukakan segala yang gaib), karena mereka telah mendapatkan rahasia,cahaya dan keberkahan bulan Ramadhan."

Adapun kita, masuk dan keluar dari bulan Ramadhan tidak bertambah sedikitpun ketaqwaan kita kepada Allah SWT, dan ini merupakan bencana yang besar.

Maka 3 macam inilah yang aku wasiatkan kepada kalian untuk menjaganya, yaitu menjaga puasa, menjaga ibadah dan berusaha untuk mendapatkan anugrah-anugrah Allah SWT.

Akhirnya, kita memohon kepada Allah SWT agar memberikan keuntungan yang banyak kepada kita dari bulan Ramadhan, semua kebaikannya, sepenuh keberkahannya dan segala kebaikan yang telah diberikan kepada orang-orang yang berpuasa dan beribadah didalamnya.

Dan membagikan kepada kita semua dengan bagian yang besar dari kemulyaan bulan Ramadhan, serta menunjukkan kebaikan kepada kita semua dengan sebaik-baiknya petunjuk.

Mudah-mudahan Allah SWT memberikan kesempatan kepada kita untuk bertemu bulan Ramadhan tahun demi tahun.

Menjadikan Ramadhan saksi dan bukti yang baik untuk kita ,bukan menjadi saksi dan bukti yang jelek kepada kita.

Memasukkan kita semua dari golongan orang-orang yang bebas dan selamat dari siksa api neraka.

Dan mudah-mudahan Allah SWT selalu membantu kita untuk berpuasa dan beribadah kepadanya dengan sebaik-baiknya keadaan dan sejernih-jernihnya hati dan perasaan.

Aamiiin yaa Rabbal 'aalamiin.
Baca juga :




Subscribe to receive free email updates:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *