Membangun pemuda / pemudi untuk mengenal ajaran islam lebih dalam. Membina silahtuhrrahim terhadap semua elemen umat islam. Membangun sikap positif dan membuka wawasan umat tentang sistem dakwah dalam dunia islam. Memahami arti pentingnya fungsi lingkungan islami dalam membentuk pribadi umat masa depan. Menggapai ridho Allah dan syafa’at Rosulullah SAW sebagai hasil dari aktifitas kebaikan yang terus menerus sedang kita lakukan. Menjaga budaya Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan menjaga budaya islam yang diajarkan oleh orang tua kita terdahulu.

Pahala Menggembirakan Orang Lain




Disebutkan oleh Guru Mulia Al Musnid Al ‘Arif billah Al Habib Umar bin Hafizh dalam kitab Is’aaf Thaalibii Ridhaa Al Khallaq, beliau menukil salah satu hadits Nabi Muhammad SAW,
"Menggembirakan saudara seiman adalah lebih baik dari pada beri’tikaf selama 20 tahun di masjid An Nabawi di Madinah Al Munawwarah."

Hadis riwayat Ibnu Abbas RA, bahwa Baginda Nabi Muhammad SAW bersabda,

احب العمل الى الله بعد المكتوبات ادخال السرور فى قلب المسلم

"Sesungguhnya amal yang paling disukai Allah swt setelah melaksanakan sholat yang wajib adalah memasukkan kegembiraan di hati orang muslim."

Dalam kitab Al ‘Athiyyatul Haniyyah dijelaskan,
“Barang siapa yang membahagiakan orang mukmin lain, Allah Ta’ala menciptakan 70.000 malaikat yang ditugaskan memintakan ampunan baginya sampai hari kiamat sebab ia telah membahagiakan orang lain."

Bahkan dalam kitab Qomi’uth Thughyan diceritakan,
Ada orang yang hidupnya berlumuran dosa, namun di akhirat kemudian Allah melebur dosa-dosanya.

Baginda Nabi bertanya kepada malaikat Jibril,
"Sebab apa gerangan Allah mengampuni dosa-dosa orang itu ?"

Malaikat Jibril menjawab,
"Karena ia memiliki anak kecil, ketika pulang dari berpergian, saat ia masuk ke rumahnya, ia disambut putranya yang masih kecil, ia memberikan buah tangan yang membuat sang buah hati bahagia. Kebahagiaan anak inilah yang mengakibatkan ia memperoleh “Kaffarotudz Dzunub” (peleburan dosa).

Adapun cara membuat gembira bisa dengan tindakan yang bermacam-macam selama tidak melanggar aturan syara’.

Bisa dengan tutur kata yang lembut dan menyenangkan, dengan akhlak yang mulia, dengan sikap rendah hati, memberikan cerita-cerita yang lucu dan menghibur, dengan memberikan hadiah, dengan menyambung silaturrahim, menghadiri undangannya, melunasi hutangnya, mendengarkan keluh kesahnya, memudahkan urusannya, menutupi aibnya, mendoakannya, menghormatinya, dengan menunaikan hajatnya, menjenguknya ketika sakit, bahkan dengan sekedar tersenyum dan berwajah manis.

Habib Umar mengatakan, "Allah SWT menyukai hati hamba yang mempunyai sifat baik kepada makhluk yang lainnya, Allah mencintai hamba-hamba yang memiliki sifat-sifat baik, dan semakin seorang hamba memiliki sifat-sifat baik maka Allah SWT akan semakin mencintainya. Dan apabila imanmu sudah sedemikian tinggi, maka engkau akan mencintai saudaramu lebih dari kecintaanmu kepada diri kamu sendiri."

Disabdakan oleh Baginda Rasulullah Saw, "Ada di antara manusia, baik dari golongan laki-laki maupun perempuan, ia dengan akhlaknya yang baik bisa melebihi derajatnya orang-orang yang berpuasa dan orang-orang yang bangun di malam hari.”

Apabila menggembirakan seorang muslim pahalanya sedemikian besar, maka bagaimanakah besarnya pahala menggembirakan hati kedua orang tua, bagaimanakah besarnya menggembirakan hati orang-orang sholih, bagaimanakah dengan menggembirakan hati para waliNya, bagaimanakah dengan menggembirakan hati keluarga Nabi, bagaimanakah dengan menggembirakan hati sang Nabi saw?

Allahumma sholli ala Sayyidina Muhammad wa alihi wa sohbihi wa sallim.
Baca juga :




Subscribe to receive free email updates:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *