Membangun pemuda / pemudi untuk mengenal ajaran islam lebih dalam. Membina silahtuhrrahim terhadap semua elemen umat islam. Membangun sikap positif dan membuka wawasan umat tentang sistem dakwah dalam dunia islam. Memahami arti pentingnya fungsi lingkungan islami dalam membentuk pribadi umat masa depan. Menggapai ridho Allah dan syafa’at Rosulullah SAW sebagai hasil dari aktifitas kebaikan yang terus menerus sedang kita lakukan. Menjaga budaya Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan menjaga budaya islam yang diajarkan oleh orang tua kita terdahulu.

Jika Dicaci-Maki, Bilang Aja Aku Sedang Puasa



Jika dicaci-maki, bilang aja aku sedang puasa. Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

إِذَا كَانَ يَوْمُ صِيَامِ أَحَدِكُمْ فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَصْخَبْ وَلَا يَجْهَلْ فَإِنْ شَاتَمَهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي صَائِمٌ


Jika sedang berpuasa, maka janganlah salah seorang dari kalian berkata keji, membuat kegaduhan dan jangan pula berbuat bodoh. Jika ada seseorang mencacinya atau mengajaknya bertengkar, maka hendaklah ia mengatakan: "Sesungguhnya aku sedang berpuasa." (HR. Bukhari: 1904, Muslim: 1151)

Berdasarkan hadits yang mulia ini, jika ada orang mencaci-maki atau mengajak bertengkar padahal kita tengah berpuasa, maka kita dianjurkan untuk mengatakan: “Sesungguhnya aku sedang berpuasa.” Hal ini mengandung dua faidah:

Pertama, untuk memberi tahu kepada orang yang mencaci bahwa orang yang dicacinya tidak mau meladeni bukan karena lemah melainkan karena ia sedang berpuasa.

Kedua, mengingatkan kepada orang yang mencaci-maki bahwa orang yang sedang berpuasa tidak boleh mencaci-maki orang lain. Hal ini mengandung arti, dia dilarang mencaci-maki.

Oleh sebab itu, jika kita dicaci-maki oleh orang maka tidak perlu diladeni, jangan membalas, cukup ucapkan saja: Sungguh aku sedang berpuasa.

Wallohu A'lam
Baca juga :




Subscribe to receive free email updates:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *