Membangun pemuda / pemudi untuk mengenal ajaran islam lebih dalam. Membina silahtuhrrahim terhadap semua elemen umat islam. Membangun sikap positif dan membuka wawasan umat tentang sistem dakwah dalam dunia islam. Memahami arti pentingnya fungsi lingkungan islami dalam membentuk pribadi umat masa depan. Menggapai ridho Allah dan syafa’at Rosulullah SAW sebagai hasil dari aktifitas kebaikan yang terus menerus sedang kita lakukan. Menjaga budaya Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan menjaga budaya islam yang diajarkan oleh orang tua kita terdahulu.

Hati-hati di Zaman Orang Berilmu Namun Melecehkan Nabi Muhammad SAW



Bersyukur di mana kita dapat hadir Bisa duduk diIzinkan sama Allah Subhanahu Wa Ta'ala Kemauan hadir. Allah pun memiliki keinginan kita hadir sehingga kita dapat duduk dan  bersholawat kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.

Dengan izinnya kita dapat duduk bersyukur, dengan mengucapkan nama kekasihnya Maulana Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. Tanpa izin Allah Subhanahu Wa Ta'ala niscaya kita tidak akan mampu menggerakkan tubuh kita untuk melangkah ke majelis ini walaupun Kita punya keinginan tapi dengan izin Allah lah tubuh kita ini di dalam darah, tulang, urat dan semuanya digerakkan oleh Allah Sampailah kita di majelis ini untuk bershalawat kepada nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam .

Berapa banyak saudara-saudara kita mempunyai keinginan tapi Allah enggak izinin Cuman keinginan tapi Allah Enggak izinin dia  Tapi kita punya keinginan Allah izinkan, Alhamdulillah.

Sabda Nabi SAW, “Barangsiapa yang bertambah ilmunya, tapi tidak bertambah hidayahnya. Tidak bertambah dekat kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala bahkan dijauhkan dari Allah subhanahu wa ta'ala.Karena tidak ada hidayah tidak ada taufik dari Allah subhanahu wa ta'ala.

Maksud ucapan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, Zaman sekarang ini banyak orang-orang pintar Orang-orang paham tapi dia menafsirkan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam seperti orang bodoh.Padahal Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam Adalah nabi yang Allah Subhanahu Wa Ta'ala memuliakan.

Eh ada satu orang alim, ada 1 orang baru paham kemarin dia sebut Nabi SAW kita ini ini dengan logika dia, dengan pikiran ilmu ceteknya dia, dengan tafsiran ceteknya dia, Sedangkan shohibul Burdah sangat memuji beliau Nabi SAW.

Kalau kamu menemui orang mau dia tua, mau dia alim, Tapi dia melecehkan nabi besar muhammad shallallahu alaihi wasallam Maka ini masuk ke dalam hadis Nabi, Barangsiapa dia bertambah ilmunya tapi tidak bertambah hidayahnya. Tidak bertambah kecuali jauh dari Allah subhanahu wa ta'ala.

Dengan cara apa? keluar dari mulutnya, keluar dari lisannya membuat orang tidak yakin kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. Membuat logika orang yang awam meragukan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. Kalau kamu ketemu yang seperti ini maka kamu jangan belajar sama dia.

Jangan pun ulama, orang alim, orang pintar , Dia melecehkan keluarga Nabi Muhammad,Tinggalkan dia. Bagaimana jika dia melecehkan Nabi Muhammad?

Kalau kamu tetap belajar dengan dia, Kamu seperti hadis Nabi “Orang yang bertambah ilmunya tapi tidak bertambah hidayahnya.” Dia belajar tapi dia tidak dekat dengan Allah yang Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. Dia pintar tapi tidak pernah Allah izinkan Untuk berjumpa dengan Nabi Muhammad.
Oleh karena itu di zaman ini banyak sekali orang-orang yang berilmu tapi kurang akhlaknya, kurang budi pekertinya, Sehingga dia berpikir Nabi Muhammad ini adalah nabi biasa seperti kita makan dan minum. Sedangkan Habib Ali dalam maulidnya menyebutkan Basyarun Lakal Basyar, Manusia tapi bukan sembarang manusia.

Ada satu orang alim dia bilang Nabi Muhammad belum pernah bertemu Allah. Jelas Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengucapkan dalam Alquran Isra Mi'raj Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam Menandakan bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berjumpa dengan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Bahkan bukan jasadnya saja yang mulia, sendal-sendal nya pun ikut juga mulia.

Untuk apa kamu melihat para guru-guru memakai gambar terompah di peci bahkan bajunya dijadikan simbol-simbol tandanya apa? Sendal-sendal itu mulia karena pernah dibawa melihat Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Kalau sendalnya saja bisa melihat Allah, Bagaimana dengan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam?

Saya menyikapi dari sebagian Antum yang mendengar bahkan melihat ada seorang tokoh Yang mereka itu kurang ajar kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Ketahuilah hai tokoh, hai pemimpin, apapun kamu punya julukan mau dia abuya,mau dia mu’alim, mau dia guru, Kalau kamu melecehkan Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam maka neraka tempatnya.

Saya berharap agar kamu terus menuntut ilmu Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, agar kamu tidak di bohong-bohong, agar kamu tidak ditipu, agar kamu setiap hari bertambah cinta dengan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.

Sehingga Habib Ali bilang dalam qasidahnya, Wakrimin arwahaminna billigho khoirin hanami. Ruh kita ini pantas bisa berjumpa dengan Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam. Ruhnya mulia, ruhnya pantes bisa bertemu dengan Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam.

Kalaupun tidak mulia dan tidak pantas, jangankan di akhirat, di dunia pun dia tidak pernah bermimpi Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam. Di dunia aja dia tidak diizinkan untuk memandang Nabi Muhammad.

Jangankan dia bermimpi Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam, dia tidak diizinkan memuliakan Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam. Keluar dari mulutnya bahwa ruhnya itu kotor, keluar dari kata-katanya melelcehkan Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam. Berarti bukan keinginan orang tersebut melainkan keinginan Allah, Allah tidak mau hamba tersebut memuliakan Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam.

Inilah zaman yang penuh warna-warni dengan bermacam-macam ilmu Kamu harus betul-betul jeli, kamu harus betul-betul paham jangan sampai tertipu sehingga kamu meremehkan Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam. Kamu akan mendengarkan kata-kata mereka, Oh… Rasulullah ada kurangnya… Oh… Rasulullah begini… dan sebagainnya.

Padahal jelas Nabi Muhammad dibilang Agung oleh Allah subhanahu wa ta'ala. Bahkan Allah dan malaikatnya bershalawat kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. Banyak dari zaman ke zaman bukan hanya di zaman sekarang ini Tidak ada di tulisan mereka ini melecehkan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.

Ini orang yang pengarang Burdah hidupnya berabad-abad tahun lalu Dan beliau sudah sering berjumpa dengan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. Karangannya dari berabad-abad tahun lalu dan hari ini masih dibaca tanda bahwa Rasulullah menerima sholawat beliau, karangan beliau, dikarenakan Ikhlasnya beliau memuliakan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.

Jadi kalau kita mau contoh tuh jangan sama orang-orang yang sembarangan. Lihat itu mulutnya, lidahnya dia ada lidahnya orang-orang dulu enggak? Mulutnya dia ada akhlaknya oranng-orang dulu enggak? Ada caranya orang-orang dulu enggak? Kalau ada, dialah yang memiliki cahaya di dalam sanubarinya Cahaya Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.

Sampaikanlah walau satu ayat, biar kamu paham. Di zaman ini kamu sudah dilarang ngaji kemarin-kemarin, dilarang untuk ke masjid, dilarang untuk kumpul-kumpul, eh sekarang Otak-otak kamu ingin dibikin ragu sama Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.

Hati-hati… Walaupun dia tua, walaupun julukan dia abuya, walaupun dia professor doktor, tapi kalau dia melecehkan Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam tidak ada bedanya dia dengan anjing dan babi.

Anjing dan babi masih mulia, kenapa?  Waktu tuan Syech Abdul Qodir Al Jaelani melihat anjing dan babi sedang kata-kataan. 

Kata anjing: “Dasar lu bi, monyong lu”
Kata babi: “Daripada lu, ngerjerit mulu. Mendingan gue monyong-monyong tapi gue masih berzikir dan bersholawat kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.”

Babi masih memuliakan Allah dan kekasihnya Nabi Muhammad, berarti orang yang melecehkan Nabi Muhammad dia lebih jelek dari anjing dan babi. Naudzubillah min zalik.

Karena itu, Saya pesankan kepada antum agar pegang erat-erat akidah nenek moyang antum, akidah kakek-kakek antum, akidah ustadz-ustadz antum yang mengajarkan cinta kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.

Sehingga antum masuk ke dalam kubur bisa menjawab di kala malaikat bertanya MAN NABIYUKA… MAN NABIYUKA… MAN NABIYUKA… bukan mulut antum yang menjawab, mulut dikunci. Antum bisa hafalin di sini tapi didalam kubur kalau antum memiliki hati dusta kepada Rasulullah, tidak bisa mulut mengucapkan Muhammad Rasulullah… Karena mulut dikunci, yang mengucapkan mata kamu, tangan kamu, telinga kamu, kaki kamu, di situlah kaki yang sering melangkah ke majlis ta’lim, telinga yang sering mendengar nasihat para habaib, para ustadz, para alim dan para guru-guru yang mencintai Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.

Mata yang selalu memandang dengan pandangan cinta kepada keluarga Nabi Muhammad SAW, kepada guru-guru yang membawa risalah Nabi Muhammad SAW, maka mata, kuping, tangan dan kaki tersebut spontan dengan cepat mereka menjawab MUHAMMAD RASULULLAH SHALLALALLAHU ALAIHI WASALAM.

Bagaimana sikap kita untuk memuliakan Nabi Muhammad? Bagaimana hati kita untuk memuliakan Nabi Muhammad? Logika kita untuk memuliakan Nabi Muhammad? Di mana zaman sekarang ini banyak cara untuk membuat kita tidak mencintai Rasulullah, tidak memuliakan Rasulullah. 

Sehingga sudah tidak ada keyakinan lagi kepada Rasulullah, 10-20 tahun yang akan datang tidak akan ada lagi yang membaca YA NABI…. SALAM ALAIKA… YA RASUL…. SALAM ALAIKA… YA HABIB…. SALAM ALAIKA… SHOLAWATULLAH ALAIKA….

Tujuannya ini sehingga orang tidak kumpul-kumpul lagi untuk memuliakan Nabi Muhammad SAW. Kalau sudah dirusak akal dan keyakinan kamu kepada Nabi Muhammad tidak akan kamu temui lagi di mushola-mushola, di masjid-masjid, di tempat-tempat orang yang bersholawat kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.
Baca juga :




Subscribe to receive free email updates:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *