Membangun pemuda / pemudi untuk mengenal ajaran islam lebih dalam. Membina silahtuhrrahim terhadap semua elemen umat islam. Membangun sikap positif dan membuka wawasan umat tentang sistem dakwah dalam dunia islam. Memahami arti pentingnya fungsi lingkungan islami dalam membentuk pribadi umat masa depan. Menggapai ridho Allah dan syafa’at Rosulullah SAW sebagai hasil dari aktifitas kebaikan yang terus menerus sedang kita lakukan. Menjaga budaya Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan menjaga budaya islam yang diajarkan oleh orang tua kita terdahulu.

Jangan Berharap Menjadi Orang Terkenal



Kalau kita belajar dari Habib Abdullah bin Alwi Al Haddad, justru kamu ketika tidak dikenal banyak orang itu lebih nikmat dan lebih mudah untuk berdakwah, lebih mudah untuk belajar. Kalau kamu ngetop, susah. Kalau kamu datang hadir ke majlis ilmu, kamu pasti mikir. Orang sudah ngetop, apa kata orang menghadiri majlis seperti ini, apalagi nanti duduknya disuruh ke depan, apalagi tidak disuruh ngomong, apalagi kata orang.

Itu tantangan berat sekali "Masyhur". Kemasyhuran itu tidak mudah, makanya banyak dari para ulama lebih suka Masthur daripada mereka Masyhur. Kemasyhuran itu tantangan yang berat. Kalau kamu masthur tidak banyak yang tahu duduk dengan santai dipojok dengerin ta'lim dapet, tidak capek, tidak musti disuruh-suruh ke depan, santai aja nikmat. Disebutin dan tidak disebutin namanya tidak ada efek baginya. Bahkan ketika dia dateng berebut tempat, desek-desekan tidak dikasih jalan, dia tidak masalah. Tapi kalau kamu menjadi orang masyhur kamu dateng tidak berdiri kamu tersinggung. Setan masuk, "Siapa yang tidak kenal sama kamu? Di sini kamu tidak dianggap, walau ustadz, walau salam, walau tegor" nah di situ mulai.

Makanya yang ngetop susah hadir di majlis-majlis biasa kecuali dia hadir harus ada maghomnya ada tempatnya khusus, kalau ditempat biasa tidak mau dia. Itu adalah termasuk godaan yang sangat luar biasanya. Makanya Habib Abdullah bin Alwi Al Haddad bilang, kalau kamu tidak kuat membawa kemasyhuranmu maka usahakannya kamu itu masthur.

Ketika di sini ngetop lalu kamu tidak kuat, gara-gara kemasyhuran kamu tidak bisa beribadah, gara-gara kemasyhuran kamu tidak bisa hadir di majlis ilmu, gara-gara kemasyhuran merasa tersinggung karena tidak dihormati. Lebih baik kamu pindah dari tempat ini, cari pindah ditempat wilayah lain yang tidak ada orang yang mengenal kamu sehingga kamu bisa masuk ke majlis-majlis mana yang kamu mau.

Itu luar biasa... Kalau kamu kan terbalik, pengennya jadi orang ngetop. Bahkan tidak ngetop aja dia foto sendirian, jepret, dikirim lagi majlis. Itu pengen ngetop dipaksain walau habis tidur dia, dia foto dibagikan kemana-mana gambarnya dia lagi tidur. Kadang-kadang habis foto dia pulang, gambar dan statusnya lagi hadir di majlis ta'lim. Abis moto dia pulang. Ngetop, tapi kata Al Haddad harus hati-hati. Inilah kalau penyakitnya berat, nanti kalau kita sudah ngetop, sudah masyhur, ketika orang tidak negor kita, kita tersinggung. Duduk, ngeliat tapi tidak negor, mulai tersinggung. Karena apa? karena dia merasa terkenal, merasa dihormati kok di sini biasa saja, nah itu bahaya sekali.

Oleh karena itu jangan pernah mencari penghormatan dari manusia. Carilah kemuliaan dari Allah SWT. Sering ulama bilang, Jadilah engkau orang yang tersembunyi di dunia, terkenal di akhirat itu lebih nikmat.

Baca juga :




Subscribe to receive free email updates:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *