Membangun pemuda / pemudi untuk mengenal ajaran islam lebih dalam. Membina silahtuhrrahim terhadap semua elemen umat islam. Membangun sikap positif dan membuka wawasan umat tentang sistem dakwah dalam dunia islam. Memahami arti pentingnya fungsi lingkungan islami dalam membentuk pribadi umat masa depan. Menggapai ridho Allah dan syafa’at Rosulullah SAW sebagai hasil dari aktifitas kebaikan yang terus menerus sedang kita lakukan. Menjaga budaya Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan menjaga budaya islam yang diajarkan oleh orang tua kita terdahulu.

Tetap Istiqomah Meskipun Ramadhan Telah Berlalu



Walaupun Romadhon berlalu, tetaplah ISTIQOMAH dengan ibadah dan amalan-amalan baik lainnya. 

كن ربانيا ولا تكن رمضنيا.

Jadilah penyembah Alloh kapanpun, walau romadhon telah berlalu.

Sebagian ulama salaf mengatakan :

كن ربانيا ولا تكن رمضانيا

"Jadilah anda seorang yang senantiasa taat kepada Rabb, dan jangan menjadi seorang yg hanya taat dimusim Ramadhan".

Alloh berfirman,

وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ)

[سورة الحجر 99]
"Dan ibadahilah Rabbmu sampai keyakinan (kematian) datang menjemputmu".
(Yaitu sampai datang kematian) Bahwasanya terus menerus di semua waktu untuk mendekatkan diri kepada alloh dengan berbagai macam ibadah.

Rasululloh صلى الله عليه وسلم terus melaksanakan perintah Rabb-nya
Beliau terus menerus berada dalam ikatan ibadah, sampai datanng kepadanya keyakinan dari Rabb-nya.(Tafsir Al-Qur'an) 

Maksudnya : Teruslah kalian melakukan ketaatan dan taqwa dan perpegang teguh dengan agama Allah dan istiqomah sampai ajal datang sedang kalian dalam keadaan islam yaitu berserah diri kepada Allah dengan tauhid dan tunduk patuh kepadaNya.

Dan firman Allah: 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

[سورة آل عمران 102]
"Wahai orang-orang yg beriman bertakwalah kepada Allah dengan ketaqwaan yang sesungguhnya  dan janganlah kalian meninggal kecuali dalam keadaan islam."(Ali Imron : 102)

Kedua ayat yg yang mulia diatas menjelaskan bahwa tidak ada batas akhir dan waktu pensiun dalam berubudiyah kepada Allah.

Berkata orang Sholeh, Sebagian salaf ditanya tentang suatu kaum beribadah dan bersemangat ketika Romadhon, apabila Romadhon berlalu mereka meninggalkannya, maka beliau berkata: 
"Begitu jeleknya kaum itu, yang tidak mengenal kepada Alloh kecuali disaat Romadhon.
Dan perkataan ini memang benar jika yang mereka sia-siakan adalah perkara yang fardhu.
Adapun jika bukan fardhu, maka tidak seperti itu hukumnya."

Hanya saja mereka meninggalkan sebagian kesungguhannya saja. Maka ucapan ini benar, akan tetapi jika dikembalikan pada perkara yang mereka tinggalkan perkara yang fardhu, yaitu sholat dibulan romadhon, lalu meninggalkannya dilain romadhon misalnya, maka ini adalah sejelek-jelek suatu kaum, karena mereka kafir dengan hal ini.

Meninggalkan sholat itu kafir. Kita mohon keselamatan kepada Alloh. Adapun jika meninggakan sebagian perkara-perkara sunnah dilain romadhon hal ini tidak membahayakannya, karena umumnya manusia bersemangat disaat romadhon dengan berbagai macam ibadah sunnah, shodaqoh dan yang lainnya, ketika mereka melalaikan dalam hal iru setelah lewatnya romadhon dalam perkara-perkara yang sunnah, maka tidak dikatakan sebagai sejelek-jelek suatu kaum.

Semoga kita tetap istiqomah diatas sunnah kapanpun dan dimanapun.
Baca juga :




Subscribe to receive free email updates:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *