Membangun pemuda / pemudi untuk mengenal ajaran islam lebih dalam. Membina silahtuhrrahim terhadap semua elemen umat islam. Membangun sikap positif dan membuka wawasan umat tentang sistem dakwah dalam dunia islam. Memahami arti pentingnya fungsi lingkungan islami dalam membentuk pribadi umat masa depan. Menggapai ridho Allah dan syafa’at Rosulullah SAW sebagai hasil dari aktifitas kebaikan yang terus menerus sedang kita lakukan. Menjaga budaya Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan menjaga budaya islam yang diajarkan oleh orang tua kita terdahulu.

Hidup ini Tergantung pada Suasana Hati



Kita sudah berada di akhir Sya'ban dan sebentar lagi, InsyaaAllah semoga Allah panjangkan umur kita semua sehat afiyat dan bisa menjalani bulan Ramadhan yang mulia.

Kurang-kurangilah maksiat, atau bila perlu tinggalkan semua maksiat baik maksiat zahir dan batin. Sambunglah silaturahhim, saling bermaafan maafan, dan jangan lupa memohon doa orang tua dan guru-guru kita, supaya hati kita saat menjalani ramadhan nanti dalam keadaan bersih. Tiada orang yang akan kembali menghadap Allah dalam keadaan selamat kecuali dengan membawa hati yang bersih.

Hidup ini tergantung pada suasana hati. Hati yang murung akan membuat hidup ini terasa suram seolah keindahannya tak pernah ada. Tidak ada orang yang hatinya murung namun bergembira. Sebaliknya, jika hati sedang bahagia maka hidup akan terasa indah semuanya, seolah kesulitan tidak pernah ada. SubhanAllah, demikian besar pengaruh hati pada kehidupan kita.

Rasulullah Saw. bersabda, "Ketahuilah, sesungguhnya di dalam tubuh manusia ada segumpal daging, jika segumpal daging itu baik, maka akan baik seluruh tubuhnya, dan jika segumpal daging itu buruk, maka akan buruklah seluruh tubuhnya. Ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati." (HR. Bukhori dan Muslim)

Hati yang bersih akan membuat hidup bahagia. Mengapa? Karena tidak akan ada waktu untuk buruk sangka, tidak terpikir untuk curang, tidak punya kesempatan untuk iri dengki dan sombong.

Sedangkan berbagai penyakit hati ini adalah penyebab dari keresahan hidup kita. Misalnya, ketika hati kotor dengan iri dan dengki, maka keseharian kita akan penuh dengan memikirkan orang lain secara negatif. Padahal ini tidak ada untungnya sama sekali, malah mendatangkan kerugian pada diri sendiri. Sungguh menderita hidup yang demikian.

Hati yang bersih akan membuat yang susah terasa mudah, yang sempit terasa lapang, yang berat terasa ringan. Seperti sesendok garam yang dimasukkan ke dalam segelas air, maka akan terasa asinnya. Sedangkan jika sesendok garam itu dimasukkan ke danau, maka tidak akan terasa asinnya.
 
Demikianlah hati yang bersih itu, hati yang bersih bagaikan danau atau telaga yang luas. Hati yang memaafkan kala disakiti, membalas kebaikan tanpa dipinta, mensyukuri setiap kebaikan sekecil apapun. Bahkan hati yang bersih bisa memandang kesulitan sebagai kesempatan untuk kebaikan.
Sungguh indah hidup dengan kebersihan hati.

Semoga Allah Swt. senantiasa memberikan kemudahan kepada kita untuk menjaga kebersihan hati. Aamiin yaa Robbal aalamiin...
Baca juga :




Subscribe to receive free email updates:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *