Membangun pemuda / pemudi untuk mengenal ajaran islam lebih dalam. Membina silahtuhrrahim terhadap semua elemen umat islam. Membangun sikap positif dan membuka wawasan umat tentang sistem dakwah dalam dunia islam. Memahami arti pentingnya fungsi lingkungan islami dalam membentuk pribadi umat masa depan. Menggapai ridho Allah dan syafa’at Rosulullah SAW sebagai hasil dari aktifitas kebaikan yang terus menerus sedang kita lakukan. Menjaga budaya Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan menjaga budaya islam yang diajarkan oleh orang tua kita terdahulu.

Peristiwa Bersejarah di Bulan Syawal



Syawal (شوال) berasal dari kata Syala yang  berarti naik atau meninggi. Pada bulan ini,  kedudukan dan derajat kaum Muslimin meninggi disisi Allah, karena telah melewati bulan ujian dan ibadah selama Ramadhan.

Bulan syawal, merupakan bulan pertama pembuktian nilai-nilai taqwa. Umat Islam secara moral dan spiritual harus mampu mempertahankan dan meningkatkan keimananannya.

Mereka diharapkan bisa mempertahankan nilai-nilai amaliyah yang telah dilakukan pada Ramadhan hingga datang Ramadhan selanjutnya.

Syawal memiliki keistimewaan tersendiri. Dalam sebuah hadis Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda, "Barang siapa berpuasa Ramadhan dan meneruskannya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, berarti dia telah berpuasa satu tahun penuh." (HR Imam Muslim, 1164).

Pada bulan ini pula tertoreh sejarah penting dalam kehidupan Rasulullah serta peradaban Islam. 
Peristiwa Sejarah yang terjadi di bulan Syawal:

.27 Syawal tahun ke-10 kenabian, Nabi صلى الله عليه وسلم ke Thaif, untuk berdakwah dan mencari suaka karena kerasnya permusuhan Qurays  setelah wafatnya Abu Tholib, namun gagal
 Syawal 1 H, kelahiran Abdullah bin Zubair.

Dengan lahirnya beliau, dan dialah bayi pertama muhajirin yang lahir di Madinah, setelah tersebarnya isu seorang ahli tenung Yahudi telah menyebarkan tenungnya kepada kaum muslimin sehingga mereka mandul semua.

Syawal 1 H, terjadi Perang Bani Qainuqa, klan Yahudi yang berkhianat terhadap perjanjian damai

Syawal 2 H Rasulullah صلى الله عليه وسلم  menikah Aisyah putri Abu Bakar, dialah wanita yang paling berkah untuk ummat ini, dan dialah yang telah menyebar luaskan ilmu kepada ummat ini.

Dan Syawal 4 H, Nabi menikahi Ummu Salamah, seorang janda yang berhijrah 2 kali bersama suaminya, setelah Abu Salamah meninggal dalam menunaikan tugas dakwah, maka Nabi menikahinya untuk menguatkan Islam.

17 Syawal 3 H, Perang Uhud. Salah satu perang yang disebut-sebut dalam Al-Qur'an sebagai salah ujian ketaatan kepada sunnah dan perintah Nabi صلى الله عليه وسلم. Sebuah pelajaran berharga, akibat meninggalkan satu sunnah maka kaum muslimin mendapat musibah yang besar.

18 Syawal 5 H, terjadi Perang Khandaq (Ahzab), sebuah perang yang diabadikan Alloh sebagai nama salah satu surat dalam Al-Qur'an. Perang yang fonumenal, dengan taktik dan strategi yang baru dalam peperangan yang belum pernah dikenal sebelumnya. Perang untuk membuktikan keimanan atas janji Alloh melawan kepungan pasukan gabungan Qurays, sekutunya dan Yahudi, dengan kemenangan yang luar biasa.

6 Syawal 8 H, terjadi Perang Hunain, perang yang terjadi setelah futuhnya Mekkah di Romadhon tahun 8 H, karena gengsi suku baduy mereka ingin menundukkan Qurays setelah ditaklukkan Rasululloh.

Awalnya kaum muslimin kalah, karena mulai tumbuh bibit kesombongan pada mereka karena merasa banyaknya jumlah pasukan. Tapi Alloh memenangkan kaum muslimin setelah itu disebabkan keteguhan para As-sabiqunal Awaalin (sahabat yang awal masuk Islam ) yang tetap kokoh dan tangguh dalam keimanan.

Syawal 14 H, penaklukan Mada'in, ibukota imperium Persia.
Amirul Mu’minin Umar bin al-Khattab menaklukkan Bandar Madyan, dan istana Raja Parsi yang dikenal dengan nama Istana Putih.

13 Syawal tahun 194 H, kelahiran ahli hadits Imam Bukharil seorang ahli hadis terkemuka terlahir di Bukhara, Uzbekistan. Menurut Ibnu Hajar Al Asqalani, Imam al-Bukhari berhasil menuliskan sebanyak 9.082 hadis dalam karya monumentalnya bertajuk al-Jami'al-Shahil yang dikenal sebagai 
Shahih Bukhari, yaitu kitab yang paling shohih setelah Al-Qur'an.
(dinukil dari bebagai literatur sejarah Islam)

Syawal, selain momentum penting hari raya, juga bulan momentum untuk menyiapkan diri menghadapi 11 bulan bulan berikutnya.

Salah seorang ulama salaf berkata: “Barangsiapa yang tidak diampuni dosa-dosanya di bulan Ramadhan maka tidak akan diampuni dosa-dosanya di bulan-bulan lainnya”.

Oleh karena itu, mohonlah dengan sungguh-sungguh kepada Allah agar Dia menerima amal kebaikan kita di bulan yang penuh berkah ini dan mengabulkan segala doa dan permohonan ampun kita kepada-Nya, sebagaimana sebelum datangnya bulan Ramadhan kita berdoa kepada-Nya agar Allah mempertemukan kita dengan bulan Ramadhan dalam keadaan hati kita kita dipenuhi dengan keimanan dan pengharapan akan ridha-Nya. 

Imam Mu’alla bin al-Fadhl berkata: 
“Dulunya (para salaf) berdoa kepada Allah selama enam bulan agar Allah mempertemukan mereka dengan bulan Ramadhan, kemudian mereka berdoa kepada-Nya selama enam bulan berikutnya agar Dia menerima (amal-amal shalih) yang mereka kerjakan”.

Semoga Alloh menganugerahkan keistiqomahan kepada kita diatas jalan yang haq.
Baca juga :




Subscribe to receive free email updates:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *