Membangun pemuda / pemudi untuk mengenal ajaran islam lebih dalam. Membina silahtuhrrahim terhadap semua elemen umat islam. Membangun sikap positif dan membuka wawasan umat tentang sistem dakwah dalam dunia islam. Memahami arti pentingnya fungsi lingkungan islami dalam membentuk pribadi umat masa depan. Menggapai ridho Allah dan syafa’at Rosulullah SAW sebagai hasil dari aktifitas kebaikan yang terus menerus sedang kita lakukan. Menjaga budaya Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan menjaga budaya islam yang diajarkan oleh orang tua kita terdahulu.

Melihat ke Bawah Agar Timbul Rasa Syukur



Ketika engkau berkunjung ke orang-orang di atasmu, mungkin engkau sangat terpesona oleh kemewahan rumahnya. Secara spontan mungkin engkau berucap, “Andaikan rumahku seperti ini!” 

Ketika engkau berucap seperti itu–meski hanya dalam hati–Allah SWT pasti mendengarnya, dan itu bisa berarti engkau meremehkan nikmat-Nya yang telah diberikan kepadamu berupa rumah yang selama ini engkau tinggali bersama keluarga.

Rasulullah SAW pernah bersabda.

 اُنْظُرُوْا إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلاَ تَنْظُرُوْا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ فَإِنَّهُ أَجْدَرُ أَنْ لاَ تَزْدَرُوْا نِعْمَةَ اللهِ عَلَيْكُمْ.

 Artinya, "Lihatlah orang yang berada dibawahmu dan jangan melihat orang yang berada di atasmu, karena yang demikian itu lebih patut, agar kalian tidak meremehkan nikmat Allah yang telah diberikan kepadamu," (HR Bukhari dan Muslim).

Oleh sebab itu jangan abaikan untuk berkunjung ke orang-orang di bawah sebagaimana Rasulullah SAW sering melakukan, karena yang demikian itu akan mendorongmu untuk selalu mensyukuri keadaan. Ketahuilah dengan syukur seperti itu Allah SWT akan menambahkan nikmat-Nya kepadamu. Itu artinya derajatmu akan dinaikkan. 

Allah SWT berfirman.

 لان شكرتم لازيدنكم 

Artinya, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, maka akan Aku tambah (nikmat) kepadamu," (Ibrahim ayat 7).

Ayat di atas menegaskan bahwa syukur memiliki hikmah yang besar, yakni orang-orang yang bersyukur akan senantiasa mendapat anugerah berupa nikmat yang lebih luas dan besar daripada apa yang selama ini telah disyukurinya.

Kenikmatan itu bisa berupa material maupun non-material yang diperlukan dalam hidup ini dalam rangka beribadah kepada-Nya.

Kesimpulannya,

Lihatlah ke bawah dalam masalah dunia. Jangan pernah membandingkan keadaan perekonomian keluarga kita dengan orang lain. Sungguh jika demikian, kita tak akan pernah merasakan kebahagiaan dalam hidup ini. Kita tak akan bahagia karena kita telah melanggar nasehat Nabi.

Semoga dikaruniai kebahagiaan dunia dan akhirat....
Baca juga :




Subscribe to receive free email updates:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *