Membangun pemuda / pemudi untuk mengenal ajaran islam lebih dalam. Membina silahtuhrrahim terhadap semua elemen umat islam. Membangun sikap positif dan membuka wawasan umat tentang sistem dakwah dalam dunia islam. Memahami arti pentingnya fungsi lingkungan islami dalam membentuk pribadi umat masa depan. Menggapai ridho Allah dan syafa’at Rosulullah SAW sebagai hasil dari aktifitas kebaikan yang terus menerus sedang kita lakukan. Menjaga budaya Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan menjaga budaya islam yang diajarkan oleh orang tua kita terdahulu.

Berhati-hatilah dengan Akidahmu di Zaman Milenial



Karena semakin hari, fitnah godaan dalam akidah semakin besar dan kuat. Semoga Allah selalu menjaga akidah kita, Aamiin.

Dulu, jarang sekali kita mendengar plesetan-plesetan dengan analogi penghinaan kepada sahabat-sahabat ataupun keluarga nabi dari kalangan orang awam.

Sekarang, banyak dari kita melihat sendiri bagaimana pemikiran sesat dan kalimat penghinaan itu keluar dari lisan-lisan mereka bahkan seorang berilmu pun bisa mengeluarkan cerita-cerita karangan penghinaan kepada Putri Nabi.

Dulu banyak dari kita hanya melihat kesesatan-kesesatan beragama dari buku dan kitab..
Sekarang, banyak dari kita melihat sendiri bagaimana kesesatan itu keluar dari lisan mereka.

Dulu sulit percaya orang yang jahil bisa sangat PD dengan kejahilannya. Sekarang, benar-benar tampak jelas di depan mata hal itu. Itulah bahayanya jahlun murakkab (jahil ++).

Dulu kita heran, mengapa sekaliber Imam Ahmad rahimahullah sampai menutup telinga ketika melewati majelis-majelis ahli filosof yang jauh dari agama.

Sekarang kita merasakan sendiri, betapa berbahayanya retorika tanpa berdasarkan ilmu syar’i yang jelas yang sangat menyihir pendengarnya. 

Sungguh benar sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam:

إِنَّ مِنَ البَيَانِ لَسِحْرًا

"Sungguh, diantara retorika ada yang benar-benar (seperti) sihir" 
[HR. Bukhari: 5146]

Akhir-akhir ini kita sering menyaksikan orang-orang jahil mengeluarkan opini keagamaan yang tidak berpijak pada argumentasi yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah bahkan jauh dari AlQur’an dan Hadits.

Siapapun boleh bercerita tentang ilmu Tarikh dan siroh, tapi bila terdapat penyimpangan sejarah islam yang sebenarnya ataupun pemikiran dan penafsiran semaunya sendiri, tanpa pemahaman yang tepat apalagi tentang tauhid dan siroh Nabi dan ahlul bait Nabi, termasuk sejarah Sayyidah Fatimah Radhiyallahu ‘anha (Putri Nabi) maka harus dikoreksi agar tidak dianggap benar semua apa yang dikatakannya. Ada beberapa yang menyimpang wajib diingatkan.

Sayyidah Fathimah adalah wanita mulia dan teladan seluruh wanita Muslimah. Dan tidak Cuma itu, Sayyidah Fatimah adalah putri kesayangan baginda yang menjadi kewajiban kita menjaga kehormatannya.

Banyak riwayat yang menerangkan tentang betapa cintanya Nabi ﷺ kepada Fatimah. Jika tiba dari safar atau pulang dari suatu peperangan, pertama kali yang dilakukan Nabi ﷺ adalah shalat dua rakaat di masjid kemudian menemui Fatimah. 

Setelah itu baru menemui istri-istrinya. Nabi ﷺ bersabda,

أَفْضَلُ نِسَاءِ أَهْلِ الْجَنَّةِ: خَدِيجَةُ بِنْتُ خُوَيْلِدٍ وَفَاطِمَةُ بِنْتُ مُحَمَّدٍ وَمَرْيَمُ ابْنَةُ عِمْرَانَ وَآسِيَةُ بِنْتُ مُزَاحِمٍ امْرَأَةُ فِرْعَوْنَ 

“Wanita-wanita terbaik di surga yaitu; Khadijah binti Khuwailid, Fatimah binti Muhammad, Maryam bintu Imran, dan Asiyah binti Muzahim istri Firaun.” (HR. Ibnu Abdil Bar, al-Isti’ab 2/113). 

Semoga bermanfaat dan Allah berkahi serta menjaga akidah kita dari segala kesesatan retorika tanpa landasan ilmu syar’i, Aamiin.
Baca juga :




Subscribe to receive free email updates:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *