Membangun pemuda / pemudi untuk mengenal ajaran islam lebih dalam. Membina silahtuhrrahim terhadap semua elemen umat islam. Membangun sikap positif dan membuka wawasan umat tentang sistem dakwah dalam dunia islam. Memahami arti pentingnya fungsi lingkungan islami dalam membentuk pribadi umat masa depan. Menggapai ridho Allah dan syafa’at Rosulullah SAW sebagai hasil dari aktifitas kebaikan yang terus menerus sedang kita lakukan. Menjaga budaya Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan menjaga budaya islam yang diajarkan oleh orang tua kita terdahulu.

Dalil Bolehnya Puasa di Bulan Rajab



Memang secara khusus yang menyatakan bahwa di bulan Rajab dengan pahala-pahala yang bermacam-macam itu hadisnya tidak shahih. Jadi tidak ada hadis secara khusus menyebutkan pahala orang yang berpuasa di bulan rajab.

Terkadang kita pernah mendengar ada siapa yang puasa 7 hari di bulan rajab atau 10 hari pertama di bulan rajab dapet ini-itu semua hadisnya dhoif. Jadi kalau berbicara tentang hadis, kata Imam Ahmad bin Ali bin Hajar Asqolany, Imam Nawawi dan para ulama ahli hadis mengatakan tidak ada secara khusus keistimewaan puasa bulan rajab.

Tetapi secara umum dianjurkan kita banyak berpuasa di bulan rajab, kenapa? karena Rajab adalah bulan harom. Jadi bukan tidak ada keistimewaan khusus lalu tidak puasa, bukan. Kita dianjurkan banyak puasa di bulan Rajab, karena bulan Rajab adalah bulan harom. Rasulullah Shallahu alaihi wasallam pernah bilang dari Abdullah bin Haris al Bahili bahwa Rasulullah pernah bilang, "Perbanyak berpuasa di bulan Rajab"

Jadi boleh kita berpuasa. Mau puasa sehari, boleh. Mau puasa tiga hari, boleh. Mau puasa awal, akhir, pertengahan, boleh. Atau mau mengambil Ayyamul Bidh 13,14,15 boleh. Atau mau mengambil puasa senin kamis di bulan Rajab, boleh. Ada yang mengkhususkan 10 hari, bagus. Ada yang mau ambil 20 hari juga boleh.

Yang jadi khilaf boleh tidak puasa Rajab full 1 bulan? Ini terjadi khilaf diantara para ulama. Kata para ulama, kalau dia mengkhususkan puasa khusus di hari lainnya tidak pernah puasa, entah puasa senin kamis tidak tapi di bulan rajab dia khususkan 1 bulan, kebanyakan para ulama mengatakan tidak bagus. 4 Mazhab mengatakan tidak bagus. Lebih baik dibatalkan 1 atau 2 hari jangan sampai sama seperti bulan Ramadhan. 4 Mazhab mengatakan siapapun orang islam yang pengen banyak puasa pilihlah puasa-puasa di bulan-bulan harom, rajab termasuk di bulan harom.

Hanya saja apakah full 1 bulan, kalau tidak pernah puasa sebelum-sebelumnya sebaiknya jangan. Batalkan 1 atau 2 hari. Tapi kalau dia memang Jumadil Awal puasa, Jumadil Tsani dia sering puasa, Sya'ban dia puasa, Rajab gapapa. Kata Imam Syafi'i tidak apa-apa puasa sebulan penuh kalau sudah memang biasa puasa. Tapi kalau tidak pernah puasa tiba-tiba Rajab pengen sebulan penuh mending jangan. Cukup batalin 1 atau 2 hari.

Inilah khilaf ulama dulu, perbedaan ulama dulu apakah bulan Rajab atau bulan-bulan harom lain puasa 1 bulan penuh atau tidak itu. Yang sekarang ini kalau kita buka di media cetak, elektronik, atau internet "Boleh tidak puasa Rajab?" tidak ada dalilnya, seakan-akan tidak boleh.

Hadist yang berbicara tentang keistimewaan bulan Rajab itu dhoif. Akhirnya yang mau puasa jadi tidak puasa padahal tidak ada satu ulama pun yang mengatakan tidak boleh puasa Rajab. Bahkan ulama 4 mazhab banyak menyuruh kita untuk puasa di bulan-bulan harom. Rajab termasuk dalam bulan harom. Hanya saja yang menyebutkan keistimewaan secara detail puasa di bulan Rajab hadistnya dhoif. Jadi kita tidak berpegang dengan hadist dhoif itu, kita berpegang dengan ayat surat At-Taubah ayat 36 tafsir dari Imam Ibnu Abbas begitu juga Abdullah Ibn Haris dari riwayat Abu Daud dan juga dikuatkan oleh Imam Nawawi dalam kitab Riyadhussholihin.

Kalau Imam Nawawi tidak berpendapat bolehnya berpuasa pada bulan-bulan harom, tentunya dia tidak akan menukil itu hadist. Karena dia menukil ini hadist maka dia juga menyuruh kita untuk berpuasa pada bulan-bulan harom. Kata para ulama kata kaidahnya begitu, ketika menukil sebuah hadist atau perkataan lalu dia tidak mengomentari apa yang dia tulis menunjukan bahwa dia setuju. Jadi Imam Nawawi sama seperti yang diikuti yaitu Imam Syafi'i dianjurkan banyak puasa di bulan-bulan harom diantara bulan harom itu adalah Rajab.
Baca juga :




Subscribe to receive free email updates:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *