Membangun pemuda / pemudi untuk mengenal ajaran islam lebih dalam. Membina silahtuhrrahim terhadap semua elemen umat islam. Membangun sikap positif dan membuka wawasan umat tentang sistem dakwah dalam dunia islam. Memahami arti pentingnya fungsi lingkungan islami dalam membentuk pribadi umat masa depan. Menggapai ridho Allah dan syafa’at Rosulullah SAW sebagai hasil dari aktifitas kebaikan yang terus menerus sedang kita lakukan. Menjaga budaya Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan menjaga budaya islam yang diajarkan oleh orang tua kita terdahulu.

Amalan Yang Mendatangkan Rezeki


Amalan Yang Mendatangkan Rezeki

Rezeki memang sudah ditakdirkan Masing-masing kita sudah ada jatah rezekinya 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi sudah tercatat.

Allah Ta’ala berfirman,

وَاللَّهُ فَضَّلَ بَعْضَكُمْ عَلَى بَعْضٍ فِي الرِّزْقِ

“Dan Allah melebihkan sebahagian kamu dari sebagian yang lain dalam hal rezeki.” (QS. An-Nahl: 71)
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah telah mencatat takdir setiap makhluk sebelum 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.” (HR. Muslim, no. 2653)

Namun, bukan berarti kalau sudah ada takdir rezeki kita, kita tak perlu kerja dan berusaha. Seorang muslim tetap melakukan sebab. Contohnya, Allah memerintahkan selepas shalat Jumat untuk menyebar ke muka bumi untuk mencari nafkah dari karunia Allah sebagaimana disebutkan dalam ayat,

فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.” (QS. Al-Jumu’ah: 10)

beberapa amalan yang dapat membuka pintu rezeki. Ada tiga sebab pokok pintu rezeki itu dibuka oleh Allah:Pertama: Takwa, Kedua: Tawakal, Ketiga: Istiqamah.

Faedah dari takwa adalah akan diberi jalan keluar dan diberikan rezeki dari jalan yang tidak disang-sangka. Faedah dari tawakal adalah akan diberikan kecukupan. Allah Ta’ala berfirman,

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا (2) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا (3)

“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS. Ath Thalaq: 2-3)

Takwa itu bisa diperbaiki dengan melihat apakah kita sudah menjalankan kewajiban dan melengkapi dengan amalan sunnah, misalnya memperhatikan shalat lima waktu dan melengkapinya dengan shalat rawatib, tahajud, dan shalat Dhuha.

Dalam ayat lain disebutkan keutamaan istiqamah akan dibukakan pintu rezeki berupa hujan dari langit.

وَأَن لَّوِ اسْتَقَامُوا عَلَى الطَّرِيقَةِ لَأَسْقَيْنَاهُم مَّاءً غَدَقًا

“Dan bahwasanya: jikalau mereka tetap istiqamah (berjalan lurus di atas jalan itu, pada jalan agama Islam), benar-benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar (rezeki yang banyak).” (QS. Al-Jin: 16-17)

Keempat: Memperbanyak istighfar (banyak memohon ampun kepada Allah)
Allah Ta’ala berfirman,

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا (10) يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا (11) وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا (12)

“Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Rabbmu (beristighfarlah), sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. Nuh: 10-12)

Ulama di kalangan tabiin yaitu Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah pernah didatangi oleh orang-orang untuk mendapatkan saran dari beliau terhadap masalah yang mereka alami. Ada yang datang mengalami kesusahan karena paceklik, ada yang susah karena miskin, ada yang gagal panen, hingga tidak punya keturunan, Al-Hasan Al-Bashri mengatakan pada orang-orang yang punya masalah tadi dengan nasihat yang sama,

اِسْتَغْفِرْ اللَّه

“Mohon ampunlah kepada Allah.” Maksudnya, Al-Hasan Al-Bashri menyuruh untuk memperbanyak istighfar. Lalu dibacakanlah surah Nuh ayat 10-12 kepada mereka. (Riwayat ini disebutkan oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar di Fath Al-Bari, 11:98)

Kelima: Menjalin hubungan dengan orang tua dan kerabat apalagi yang sedang terputus, yaitu sambung silaturahim

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُمَدَّ لَهُ فِي عُمْرِهِ وَأَنْ يُزَادَ لَهُ فِي رِزْقِهِ فَلْيَبَرَّ وَالِدَيْهِ وَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

“Siapa yang suka untuk dipanjangkan umurnya dan ditambahkan rezekinya, maka berbaktilah kepada kedua orang tuanya dan jalinlah hubungan dengan kerabatnya (silaturahim).” (HR. Ahmad).

Keenam: Memperbanyak sedekah

Allah Ta’ala berfirman,

وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ

“Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.” (QS. Saba’: 39)

Dalam hadits dikatakan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ اللَّهَ قَالَ لِى أَنْفِقْ أُنْفِقْ عَلَيْكَ 

“Allah Ta’ala berfirman padaku, ‘Berinfaklah kamu, niscaya Aku akan berinfak (memberikan ganti) kepadamu.’” (HR. Bukhari, no. 4684; Muslim, no. 993)

Ketujuh: Menikah akan membuka pintu rezeki

Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,

وَأَنكِحُوا اْلأَيَامَى مِنكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَآئِكُمْ إِن يَكُونُوا فُقَرَآءَ يُغْنِهِمُ اللهُ مِن فَضْلِهِ وَاللهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

“Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. An-Nuur: 32).

Dari ayat di atas, Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata,

اِلْتَمِسُوا الغِنَى فِي النِّكَاحِ

“Carilah kaya (hidup berkecukupan) dengan menikah.”  (Diriwayatkan  dari Ibnu Jarir).

Kedelapan: Shalat Dhuha membuka pintu rezeki

Dari Nu’aim bin Hammar Al-Ghathafaniy radhiyallahu ‘anhu, beliau mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يَا ابْنَ آدَمَ لاَ تَعْجِزْ عَنْ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ مِنْ أَوَّلِ النَّهَارِ أَكْفِكَ آخِرَهُ

“Allah Ta’ala berfirman: Wahai anak Adam, janganlah engkau tinggalkan empat rakaat shalat pada awal siang (pada waktu Dhuha) supaya engkau tercukupi pada akhir siang.” (HR. Ahmad, 5:286, Abu Daud, no. 1289).

Kesembilan: Melakukan haji dan umrah sebagaimana disebutkan dalam hadits akan menghilangkan kefakiran (kemiskinan)

Kesepuluh: Perbanyaklah doa agar dibukakan pintu rezeki

Di antara doa yang bisa dipanjatkan adalah doa yang disebut dalam hadits sebagai doa untuk melunasi utang sepenuh gunung.

Doa dari hadits ‘Ali, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengajarkan doa,

اللَّهُمَّ اكْفِنِى بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِى بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ

ALLAHUMAK-FINII BI HALAALIKA ‘AN HAROOMIK, WA AGH-NINIY BI FADHLIKA ‘AMMAN SIWAAK.
Artinya: “Ya Allah cukupkanlah aku dengan yang halal dan jauhkanlah aku dari yang haram, dan cukupkanlah aku dengan karunia-Mu dari bergantung pada selain-Mu.” (HR. Tirmidzi)

Semoga Allah melapangkan pintu rezeki kita
Baca juga :




Subscribe to receive free email updates:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *