Membangun pemuda / pemudi untuk mengenal ajaran islam lebih dalam. Membina silahtuhrrahim terhadap semua elemen umat islam. Membangun sikap positif dan membuka wawasan umat tentang sistem dakwah dalam dunia islam. Memahami arti pentingnya fungsi lingkungan islami dalam membentuk pribadi umat masa depan. Menggapai ridho Allah dan syafa’at Rosulullah SAW sebagai hasil dari aktifitas kebaikan yang terus menerus sedang kita lakukan. Menjaga budaya Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan menjaga budaya islam yang diajarkan oleh orang tua kita terdahulu.

Definisi Pribadi Yang Sholeh


Definisi Pribadi Yang Sholeh

Ibnu Hajar berkata, tentang bagaimana pribadi sholeh,

الْقَائِم بِمَا يَجِب عَلَيْهِ مِنْ حُقُوق اللَّه وَحُقُوق عِبَاده وَتَتَفَاوَت دَرَجَاته

“Orang yang menjalankan kewajiban terhadap Allah dan kewajiban terhadap sesama hamba Allah. Kedudukan sholeh pun bertingkat-tingkat” (Fathul Bari, 2: 314)

Intinya, hamba yang sholeh bukanlah yang hanya memperhatikan ibadah, sholat dan dzikir. Hamba yang sholeh juga punya hubungan yang baik dengan sesama. Karena demikianlah Nabi kita yang mulia diutus.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّمَا بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ صَالِحَ الأَخْلاَقِ

“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan baiknya akhlaq.”
(HR. Ahmad 2: 381)

Hamba sholeh berarti tidak durhaka pada orang tua, tidak berlaku kasar pada istri, tidak memutuskan hubungan silaturahim dengan tetangga, dan tidak berakhlak buruk dengan kaum muslimin lainnya. Semoga Allah menjadikan kita hamba-hamba yang sholeh yang selalu memperhatikan kewajiban terhadap Allah dan terhadap sesama.
Baca juga :




Subscribe to receive free email updates:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *