Membangun pemuda / pemudi untuk mengenal ajaran islam lebih dalam. Membina silahtuhrrahim terhadap semua elemen umat islam. Membangun sikap positif dan membuka wawasan umat tentang sistem dakwah dalam dunia islam. Memahami arti pentingnya fungsi lingkungan islami dalam membentuk pribadi umat masa depan. Menggapai ridho Allah dan syafa’at Rosulullah SAW sebagai hasil dari aktifitas kebaikan yang terus menerus sedang kita lakukan. Menjaga budaya Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan menjaga budaya islam yang diajarkan oleh orang tua kita terdahulu.

Jangan Sampai Puasa Kita Sia-sia


Jangan Sampai Puasa Kita Sia-sia

Dalam banyak kesempatan, kita sudah banyak mendengar bahwa orang yang berpuasa seharusnya bukan hanya menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menjaga diri dari segala perbuatan dosa yang bisa membuat pahala puasa menjadi prematur. “Percuma seharian penuh menahan lapar dan dahaga, jika nafsu dibiarkan lepas kendali untuk menuruti kemauannya.”

Secara syariat puasa memang sudah dikatakan sah jika seseorang sudah melaksanakan dua rukun, yaitu niat di malam hari dan menahan diri dari hal-hal yang bisa membatalkan pada siang harinya. Akan tetapi, puasa yang baik bukanlah ibadah yang hanya menggugurkan kewajiban, melainkan juga bagaimana puasa yang kita lakukan selama satu bulan penuh mampu mendewasakan rohani dan spiritual.

Oleh sebab itu, bisa saja puasa seseorang sah secara fiqih, dalam arti menggugurkan kewajiban, akan tetapi pahalanya tidak ia peroleh. Kita bisa sebut ini sebagai “puasa prematur”, statusnya sah tetapi tidak memperoleh pahala ibadah. Hal ini sebagaimana pernah disabdakan oleh Rasulullah saw berikut,

كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوْع وَالْعَطْش

Artinya, “Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan sesuatu dari puasanya kecuali rasa lapar dan dahaga” (HR An-Nasa’i).
Secara tegas hadits di atas menyinggung bahwa sahnya puasa secara fiqih tidak secara otomatis memperoleh pahala ibadah tersebut, bisa jadi ada faktor lain seperti melakukan dosa-dosa yang dapat menggugurkan pahala.

Agar lebih gamblang, mari kita simak uraian Habib Zain bin Smith terkait hadits di atas dalam al-Fawâidul Mukhtârah lî Sâliki Tarîqil Âkhirah.

Pertama, hadits di atas menegaskan bahwa gugurnya pahala orang yang berpuasa kendati sudah sah secara fiqih. Penyebabnya adalah karena orang itu melakukan dosa-dosa yang bisa menggugurkan pahala seperti menggunjing orang lain, mengadu domba, berdusta, melihat sesuatu dengan syahwat (nafsu), dan melakukan sumpah palsu. Sebagaimana Nabi Muhammad saw pernah bersabda,

خَمْسٌ يُفْطِرْنَ الصَّائِمَ: الغِيْبَةُ، وَالنَّمِيْمَةُ، وَالكَذِبُ، وَالنَّظَرُ بِالشَّهْوَةِ، وَاليَمِيْنُ الكَاذِبَةُ

Artinya, “Lima hal yang bisa membatalkan pahala orang berpuasa: membicarakan keburukan orang lain (ghibah), mengadu domba, berbohong, melihat dengan syahwat, dan sumpah palsu” (HR Ad-Dailami).

Kedua, hal lain yang bisa menggugurkan pahala puasa adalah adanya sifat riya (pamer) pada diri seseorang, atau ia merasa bahwa ibadah puasanya lebih baik dibanding orang lain.

Ketiga, berbuka puasa dengan makanan haram. Selain itu, mengkonsumsi makanan haram juga bisa membuat seseorang malas beribadah. Jangan sampai bulan Ramadhan sebagai momen panen pahala disia-siakan begitu saja hanya karena banyak ibadah yang tidak sempurna atau bahkan ditinggalkan akibat malas yang ditimbulkan makanan haram. (Habib Zain bin Smith, al-Fawâidul Mukhtârah lî Sâliki Tarîqil Âkhirah, t.t: 587).

Kesimpulannya Orang yang berpuasa tidak cukup menahan makan dan minum seharian penuh. Sebab hal ini tidak menjamin dirinya untuk melakukan dosa yang bisa menggugurkan pahala. Tetapi ia juga harus memahami dan merenungi betul-betul hakikat dan tujuan puasa itu sendiri, yaitu sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah yang tidak lain adalah dengan menjauhi segala bentuk maksiat.

Marilah ke depan kita bijak dalam beraktivitas, khususnya di bulan Ramadhan ini untuk meningkatkan kualitas puasa kita. Kuatkan dalam diri untuk menggunakan hari-hari kita secara hati-hati dan hanya untuk hal-hal yang bermanfaat saja sehingga kita bisa terhindar dari dosa-dosa yang bisa menjadikan puasa kita sia-sia. Aamiin
Baca juga :




Subscribe to receive free email updates:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *