Membangun pemuda / pemudi untuk mengenal ajaran islam lebih dalam. Membina silahtuhrrahim terhadap semua elemen umat islam. Membangun sikap positif dan membuka wawasan umat tentang sistem dakwah dalam dunia islam. Memahami arti pentingnya fungsi lingkungan islami dalam membentuk pribadi umat masa depan. Menggapai ridho Allah dan syafa’at Rosulullah SAW sebagai hasil dari aktifitas kebaikan yang terus menerus sedang kita lakukan. Menjaga budaya Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan menjaga budaya islam yang diajarkan oleh orang tua kita terdahulu.

Derajat Sabar Menurut Tasawuf


Derajat Sabar Menurut Tasawuf

Sabar secara umum diartikan menahan diri. Sabar mengandung keutamaan dalam agama Islam. Sabar atas maksiat mencegah orang dari perbuatan keji. Sabar dalam taat menguatkan orang dalam menjalankan perintah agama. Sabar atas musibah dan malapetaka meneguhkan hati seseorang dalam mengalami kepahitan hidup.

Para wali membagi jenis sabar pada tiga tingkatan. Mereka merinci sabar ke dalam tiga maqam berdasarkan tingkat beban dan sikap orangnya yang berbeda. Pandangan para wali ini dikutip oleh Imam Al-Ghazali dalam Kitab Ihya Ulumiddin sebagai berikut:

وقال بعض العارفين اهل الصبر على ثلاثة مقامات أولها ترك الشهوة وهذه درجة التائبين وثانيها الرضا بالمقدور وهذه درجة الزاهدين وثالثها المحبة لما يصنع به مولاه وهذه درجة الصديقين 

Artinya, “Sebagian ulama makrifat mengatakan, ‘Orang sabar terdiri atas tiga tingkatan. Pertama, orang yang sabar meninggalkan syahwat. Ini derajat orang yang bertobat. Kedua, ridha (menerima) atas takdir. Ini derajat orang yang zuhud. Ketiga, mencintai apa yang dilakukan Allah terhadapnya. Ini derajat orang yang as-shiddiq,’” (Imam Al-Ghazali, Ihya Ulumiddin, [Beirut, Darul Fikr: 2018 M/1439-1440 H], juz IV, halaman 72).

Imam Al-Ghazali menjelaskan secara rinci pada Bab Mahabbah Kitab Ihya Ulumiddin, kenapa mahabbah lebih tinggi kedudukannya daripada sekadar ridha; sebagaimana maqam ridha memiliki kedudukan lebih tinggi daripada maqam sabar. (Imam Al-Ghazali, 2018 M/1439-1440 H: IV/72).

Surat Al-Baqarah ayat 153 menunjukkan betapa bahagianya orang-orang yang bersabar karena mereka mendapat pertolongan, bimbingan, dan pendampingan Allah. Surat Al-Baqarah ayat 153 menjelaskan kebersamaan Allah dan orang yang bersabar:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱسْتَعِينُوا۟ بِٱلصَّبْرِ وَٱلصَّلَوٰةِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلصَّٰبِرِينَ 

Artinya, “Wahai orang-orang yang beriman, jadikan sabar dan shalat sebagai penolongmu. Sungguh Allah bersama orang-orang yang sabar.” (Surat Al-Baqarah ayat 153).

Allah menjanjikan orang yang bersabar dengan ganjaran yang tidak terhitung atau tidak terkira terkait apa dan berapanya.

إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍ

Artinya, “Orang-orang yang sabar akan digenapi ganjarannya dengan tak terhitung,” (Surat Az-Zumar ayat 10).

Orang yang bersabar juga akan diberikan ganjarann oleh Allah dengan ganjaran yang tak terhingga dan tak terduga baik secara kualitas maupun kuantitas. Wallahu a’lam.

Semoga Allah senantiasa membimbing kita dengan hidayah dan taufiq-Nya
Baca juga :




Subscribe to receive free email updates:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *