Membangun pemuda / pemudi untuk mengenal ajaran islam lebih dalam. Membina silahtuhrrahim terhadap semua elemen umat islam. Membangun sikap positif dan membuka wawasan umat tentang sistem dakwah dalam dunia islam. Memahami arti pentingnya fungsi lingkungan islami dalam membentuk pribadi umat masa depan. Menggapai ridho Allah dan syafa’at Rosulullah SAW sebagai hasil dari aktifitas kebaikan yang terus menerus sedang kita lakukan. Menjaga budaya Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan menjaga budaya islam yang diajarkan oleh orang tua kita terdahulu.

Sok Pintar, Sok Bijak


Sok Pintar, Sok Bijak

Tahukah anda siapakah makhluk pertama yang "Sok pintar dan Sok bijak, memutarbalikkan fakta, namun berlagak memberikan nasehat?"

Allah berfirman,

فَوَسْوَسَ لَهُمَا الشَّيْطَانُ لِيُبْدِيَ لَهُمَا مَا وُورِيَ عَنْهُمَا مِنْ سَوْآتِهِمَا وَقَالَ مَا نَهَاكُمَا رَبُّكُمَا عَنْ هَٰذِهِ الشَّجَرَةِ إِلَّا أَنْ تَكُونَا مَلَكَيْنِ أَوْ تَكُونَا مِنَ الْخَالِدِينَ
وَقَاسَمَهُمَا إِنِّي لَكُمَا لَمِنَ النَّاصِحِينَ

Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan syaitan berkata: "Tuhan kamu tidak melarangmu dan mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal (dalam surga)".

Dan dia (syaitan) bersumpah kepada keduanya. "Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi nasehat kepada kalian berdua". (Al-A'raf : 20-21)

Yup, dialah Iblis.
Jadi, hati-hati saja dengan orang yang suka “Sok pintar (keminter) dan Sok bijak” padahal sejatinya yang ia sok keminter dengan menjauhkan umat dari agama dan Rasulullah juga sok bijaki itu adalah perkara yang menyelisihi syariat.

Masa-masa sekarang ini sudah mulai banyak bermunculan oknum-oknum yang berbicara seakan-akan pintar dalil tetapi menjauhkan ummat dari Rasulullah bahkan dengan berani menyebarkan kebencian bahkan fitnah terhadap dzurriyat keturunan Rasulullah. Mereka tidak segan-segan mencaci maki dan berkata-kata kotor, meski tidak tahu ilmu agama. 

Dalil sudah jelas menyatakan haram misalnya, lalu ada orang yang datang menyatakan bukan, dengan berbagai alasan sesuai hawa nafsunya.

Atau bisa juga sok bijak dalam perkara yang Para Ulama telah bersepakat bahwa itu adalah prinsip pokok Ahlus Sunnah Wal Jama'ah, kemudian orang ini mendatangkan pembahasan yang menyelisihi Para Ulama terdahulu dengan dalih tawaran informasi (yang sejatinya adalah tawaran syubhat yang membingungkan umat).

Sadar tak sadar, Sebetulnya orang-orang ini sedang menempuh metode Iblis. Jika Adam & Hawa bisa tertipu dengan metode ini, maka tidaklah mustahil keturunan mereka akan ikut tertipu dengan cara yang sama.

Oleh karenanya berhati-hatilah di zaman penuh fitnah ini, Ikutilah para ulama, habaib, kiyai dan para ustadz yang istiqomah di jalan Allah, meskipun kita dibenci, walaw karihal kafirun, walaw karihal munaafiqun.

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يَأْتِى عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ الصَّابِرُ فِيهِمْ عَلَى دِينِهِ كَالْقَابِضِ عَلَى الْجَمْرِ

“Akan datang kepada manusia suatu zaman, orang yang berpegang teguh pada agamanya seperti orang yang menggenggam bara api.” (HR. Tirmidzi no. 2260)

Semoga Allah senantiasa membimbing kita dengan hidayah dan taufiq-Nya. Dan senantiasa menjaga ‘alim ulama kita.
Baca juga :




Subscribe to receive free email updates:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *