Membangun pemuda / pemudi untuk mengenal ajaran islam lebih dalam. Membina silahtuhrrahim terhadap semua elemen umat islam. Membangun sikap positif dan membuka wawasan umat tentang sistem dakwah dalam dunia islam. Memahami arti pentingnya fungsi lingkungan islami dalam membentuk pribadi umat masa depan. Menggapai ridho Allah dan syafa’at Rosulullah SAW sebagai hasil dari aktifitas kebaikan yang terus menerus sedang kita lakukan. Menjaga budaya Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan menjaga budaya islam yang diajarkan oleh orang tua kita terdahulu.

Hidup Lillahi Ta'ala, Bukan Demi Pengakuan Manusia


Meraih ridho Allah adalah tujuan tertinggi seorang mukmin. Setiap amal dan langkahnya semata-mata untuk mencari keridhaan-Nya, bukan demi pujian atau pengakuan manusia. Hidupnya berlandaskan prinsip “Lillahi Ta’ala” – hanya untuk Allah ﷻ.

Hidup Demi Allah, Bukan Demi Penilaian Orang

Pesan penting “Hiduplah demi Allah, bukan demi pengakuan orang lain” mengajarkan bahwa motivasi kita harus murni karena Allah. Pujian manusia hanya memberi rasa senang sesaat, sedangkan celaan sering membuat hati terluka. Padahal, ridho manusia tidak menentukan nilai kita di hadapan Allah.

Seorang salafus shalih berkata:

ارضَ عن الله فيما يفعل بك، يكفِك ما يفعله الناس بك

“Ridhalah terhadap apa yang Allah tetapkan untukmu, maka itu akan mencukupkanmu dari apa yang dilakukan manusia terhadapmu.”

Kekuatan dan Kemuliaan Sejati

Imam Sufyan ats-Tsauri rahimahullah menasihatkan:

 إذا أحببت أن تكون أقوى الناس فتوكل على الله، وإذا أحببت أن تكون أكرم الناس فاتق الله

“Jika engkau ingin menjadi orang terkuat, bertawakallah kepada Allah. Dan jika engkau ingin menjadi orang termulia, bertakwalah kepada Allah.”

(Hilyatul Awliya’ 6/390)

Artinya, kekuatan dan kemuliaan sejati hanya didapatkan dengan tawakal dan takwa kepada Allah, bukan dari penilaian manusia.

Mengarahkan Hati Hanya kepada Allah

Seorang hamba yang memahami makna keimanan akan selalu mengarahkan hatinya kepada Allah dalam setiap urusan. Ia tidak terpengaruh oleh sanjungan dan tidak terguncang oleh hinaan. Yang ia cari hanyalah keridhaan Rabb-nya, bukan tepuk tangan manusia.

Kunci Kebahagiaan: Menyerahkan Segalanya kepada Allah

Berhentilah hidup demi pengakuan orang lain. Perbaiki amal, luruskan niat, dan biarkan manusia menilai sesuka mereka. Selama Allah ridho, tidak ada yang perlu ditakutkan.

Kebahagiaan sejati ada ketika kita menaruh harapan hanya kepada Allah, bukan kepada manusia. Sebab, Dia-lah yang menggenggam segala urusan.

حَسْبُنَا اللّٰهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ

Cukuplah Allah menjadi penolong kami, dan Dia sebaik-baik pelindung.

Semoga Allah selalu membimbing kita dengan hidayah dan taufik-Nya, hingga setiap langkah hidup kita selalu dalam rangka meraih ridho-Nya.

Baca juga :




Subscribe to receive free email updates:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *