Membangun pemuda / pemudi untuk mengenal ajaran islam lebih dalam. Membina silahtuhrrahim terhadap semua elemen umat islam. Membangun sikap positif dan membuka wawasan umat tentang sistem dakwah dalam dunia islam. Memahami arti pentingnya fungsi lingkungan islami dalam membentuk pribadi umat masa depan. Menggapai ridho Allah dan syafa’at Rosulullah SAW sebagai hasil dari aktifitas kebaikan yang terus menerus sedang kita lakukan. Menjaga budaya Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan menjaga budaya islam yang diajarkan oleh orang tua kita terdahulu.

Mari Muhasabah Atas Segala Musibah



MARI MUHASABAH ATAS SEGALA MUSIBAH

Segala wabah, termasuk Virus Corona tidak akan terjadi kecuali seizin Allah, Dzat Yang Maha Memberi Penyakit dan Kesembuhan.

Mudah bagi Allah mengangkat wabah virus corona ini dari muka bumi, semudah ketika air sudah menutupi seluruh muka bumi di masa Nabi Nuh bahkan menutupi puncak-puncak gunungnya, kemudian Allah berseru:

(وَقِیلَ یَـٰۤأَرۡضُ ٱبۡلَعِی مَاۤءَكِ وَیَـٰسَمَاۤءُ أَقۡلِعِی وَغِیضَ ٱلۡمَاۤءُ وَقُضِیَ ٱلۡأَمۡرُ وَٱسۡتَوَتۡ عَلَى ٱلۡجُودِیِّۖ وَقِیلَ بُعۡدࣰا لِّلۡقَوۡمِ ٱلظَّـٰلِمِینَ)
Dan difirmankan, “Wahai bumi! Telanlah airmu dan wahai langit (hujan!) berhentilah.” Dan air pun disurutkan, dan perintah pun diselesaikan dan kapal itupun berlabuh di atas gunung Judi, dan dikatakan, ”Binasalah orang-orang zhalim.”
[Surat Hud 44]

Masalahnya, maukah kita "menaiki kapal Nuh"? Mengakui kesalahan, menyesal, bertaubat, tunduk & pasrah pada perintah Allah & RasulNya serta memperbaiki apa-apa yang salah.

Atau kita masih mengandalkan kehebatan diri kita? Akal (akalan) kita? Kecerdasan kita?

Seperti salah satu anak nabi Nuh, yang ketika diajak naik ke dalam perahu dia malah menjawab:

(قَالَ سَـَٔاوِیۤ إِلَىٰ جَبَلࣲ یَعۡصِمُنِی مِنَ ٱلۡمَاۤءِۚ قَالَ لَا عَاصِمَ ٱلۡیَوۡمَ مِنۡ أَمۡرِ ٱللَّهِ إِلَّا مَن رَّحِمَۚ وَحَالَ بَیۡنَهُمَا ٱلۡمَوۡجُ فَكَانَ مِنَ ٱلۡمُغۡرَقِینَ)
Anaknya menjawab, “Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat menghindarkan aku dari air bah!” (Nuh) berkata, “Tidak ada yang melindungi dari siksaan Allah pada hari ini selain Allah yang Maha Penyayang.” Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya; maka dia (anak itu) termasuk orang yang ditenggelamkan.
[Surat Hud 43]

Akankah kita masih terus sentimen dengan orang yg berusaha taat agamanya? Memframing & meradikal-radikalkan mereka? Menganggap agama sebagai musuh bangsa? Mengganti syiar-syiar agama dengan gaya-gaya yang melanggar syariat? Senang membela kekufuran, maksiat & kezaliman sekaligus?

Kalau Allah murka, bukan ideologi yang bisa menyelamatkan Anda, tapi tobat nasuha yang akan menyelamatkan kita semua.

Semoga Allah menjaga kita semua dan  mengangkat wabah ini.
Baca juga :




Subscribe to receive free email updates:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *