Kalian tipe orang yang perhitungan nggak? Kalau mau pergi ke suatu tempat, pasti mikir: "Ongkosnya berapa? Untungnya apa? Worth it nggak waktunya?"
Wajar sih, manusia itu makhluk ekonomis. Kita nggak mau rugi. Nah, kalau kalian pakai prinsip ekonomi ini dalam beribadah, kalian wajib banget simak isi ceramah Al-Habib Hafiz bin Umar Barakbah di Tangerang Bersholawat kemarin. Beliau memaparkan "Keuntungan Investasi" hadir di majelis taklim dengan hitung-hitungan yang bikin kita mikir: "Wah, rugi bandar kalau nggak datang!"
Habib Hafiz malam itu tampil dengan gaya bahasa yang lugas, terstruktur, dan penuh dengan dalil-dalil yang mind-blowing. Yuk, kita bedah portofolio keuntungan akhirat yang beliau tawarkan.
Tanda Cinta Allah itu Bukan Harta
Habib Hafiz memulai dengan meluruskan definisi "Disayang Allah".
Banyak dari kita mikir, kalau kita disayang Allah, bisnis lancar, followers naik, duit banyak. Kata Habib Hafiz: Salah Besar.
"Kalau Allah memberikan perihal duniawi, itu Allah berikan kepada siapa saja. Baik hamba yang dicintai ataupun yang tidak dicintai," jelas beliau.
Lihat Firaun? Kaya raya, berkuasa. Apakah Allah cinta? Enggak. Lihat koruptor? Duitnya banyak. Apakah Allah cinta? Belum tentu. Dunia itu murah bagi Allah, jadi dikasih ke siapa aja.
Tapi... ada satu hal "Premium" yang cuma Allah kasih ke orang-orang terpilih (VIP). Apa itu? Pemahaman Agama dan Kepedulian pada Akhirat.
Habib Hafiz mengutip hadis: "Man yuridillah bihi khairan yufqihu fiddin" (Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan, Allah akan pahamkan dia dalam agama).
Jadi, kalau malam minggu kemarin kaki kalian "ringan" melangkah ke majelis sholawat padahal di luar sana banyak godaan konser atau diskon mall, itu tandanya kalian lagi dapet "VIP Access" dari Allah. Kalian lagi dicintai. Karena menurut Habib Hafiz, "Di mall ada ilmu agama nggak? Di bioskop ada nggak? Di tempat adu ayam ada nggak?"
Enggak ada. Ilmu agama adanya di Majelis. Jadi, bersyukurlah kalau kalian masih mau duduk di sana.
3 "Kupon" Giveaway dari Langit
Ini bagian favorit saya. Habib Hafiz menjelaskan sebuah hadis riwayat Imam Muslim tentang Malaikat yang berpatroli di bumi mencari majelis zikir.
Ketika malaikat-malaikat ini nemu majelis (kayak acara Tangerang Bersholawat ini), mereka langsung lapor ke Allah. Dan terjadilah dialog epik antara Allah dan Malaikat (padahal Allah Maha Tahu, tapi ini buat negasin ke kita).
Intinya, Allah nanya: "Hamba-Ku minta apa?"
Malaikat jawab: "Minta Surga."
Allah nanya lagi: "Mereka berlindung dari apa?"
Malaikat jawab: "Dari Neraka."
Terus mereka ngapain lagi? "Minta ampun (Istighfar)."
Maka Allah SWT langsung approve semua proposal itu saat itu juga! Kata Habib Hafiz, minimal banget nih, orang yang pulang dari majelis taklim itu pasti bawa 3 Kupon:
- Kupon Masuk Surga: Nama kita udah dicatat sebagai kandidat penghuni surga.
- Kupon Anti-Neraka: Badan kita diproteksi dari api neraka.
- Kupon Pemutihan Dosa: Dosa-dosa kita diampuni auto-delete.
Bayangin, kita datang cuma modal duduk, dengerin, mungkin sambil ngantuk-ngantuk dikit, atau cuma karena diajak temen (FOMO), tapi pulangnya bawa 3 hal yang nggak bisa dibeli pakai uang triliunan sekalipun.
Bahkan, Habib Hafiz menekankan riwayat yang lebih spesifik. Ada malaikat yang lapor, "Ya Allah, di situ ada si Fulan, dia itu Tukang Dosa (Abdun Khotta). Dia datang bukan mau ngaji, cuma kebetulan lewat atau ada hajat duniawi (misal: mau nagih utang ke temennya yang lagi ngaji, atau cuma mau cari makan gratis)."
Apa jawab Allah? "Saksikanlah, orang itu pun Aku ampuni. Karena mereka (jamaah majelis) adalah kaum yang teman duduknya tidak akan celaka."
Gila nggak tuh rahmat Allah? "Kecipratan" berkah doang bisa bikin dosa diampuni. Ini logic yang nggak masuk di akal manusia, tapi nyata di mata Tuhan.
Hati-Hati dengan Kebiasaan (Habit)
Poin terakhir dari Habib Hafiz adalah tentang Konsistensi. Beliau mengutip kaidah: Seseorang akan mati sesuai kebiasaan hidupnya.
Ini logis banget.
Kalau tiap hari kerjaannya tawuran (ini disentil keras sama beliau buat bocah-bocah SMA), ya besar kemungkinan matinya pas lagi tawuran. Kepala bocor, bawa celurit. Keren kagak? Kagak. Masuk koran kriminal iya, masuk surga wallahualam.
Kalau emak-emak tiap hari kerjanya ghibah/gosip, takutnya pas lagi nyerocos aib orang, malaikat Izrail datang. Matinya pas lagi monyong ngomongin orang. Naudzubillah.
Sebaliknya, Habib Hafiz menceritakan kisah indah Habib Ali Masyhur (Mufti Tarim, Yaman). Beliau ini hidupnya habis buat ngajar dan zikir. Meninggalnya kapan? Pas lagi duduk dikelilingi anak cucu, habis baca Ratib, dan sedang mendengarkan qasidah/sholawat. Meninggalnya tenang, seperti orang tidur, diiringi puji-pujian pada Nabi.
"Keren nggak mati lagi dengerin sholawat?" tanya Habib Hafiz. Keren banget! Itu goals kita semua.
Kesimpulan: Investasi Waktu Terbaik
Jadi, artikel ini mau ngajak kalian buat berpikir ulang soal manajemen waktu. Kita punya waktu 24 jam sehari. 168 jam seminggu.
Kalau kita nggak bisa nyempetin waktu 2-3 jam seminggu buat hadir majelis, sebenernya kita lagi "Rugi Bandar". Kita melewatkan kesempatan dapat 3 Kupon Emas tadi.
Habib Hafiz udah ngasih bocorannya. Allah itu Maha Baik, Allah ngasih diskon besar-besaran buat pendosa kayak kita. Cukup datang, duduk, diam, dengarkan. Biarkan rahmat Allah yang bekerja membersihkan hati kita.
Yuk, jangan cuma jadi penonton di YouTube. Rasakan sensasi hadir langsung, duduk berdesakan sama orang saleh, dan aminkan doa bareng-bareng. Rasanya beda, Sobat!
Semoga kita semua termasuk orang yang dicintai Allah, yang digerakkan kakinya menuju majelis ilmu. Amin!
