Membangun pemuda / pemudi untuk mengenal ajaran islam lebih dalam. Membina silahtuhrrahim terhadap semua elemen umat islam. Membangun sikap positif dan membuka wawasan umat tentang sistem dakwah dalam dunia islam. Memahami arti pentingnya fungsi lingkungan islami dalam membentuk pribadi umat masa depan. Menggapai ridho Allah dan syafa’at Rosulullah SAW sebagai hasil dari aktifitas kebaikan yang terus menerus sedang kita lakukan. Menjaga budaya Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan menjaga budaya islam yang diajarkan oleh orang tua kita terdahulu.

Tiga Kunci Komedian Muslim Agar Humor Tetap Bernilai Ibadah


Pertanyaan dari Rigen (Komedian): Bagaimana cara seorang komedian menjaga niat dan batas agar humor yang disampaikan tetap bernilai baik dan tidak menjauhkan diri dari Allah?

Seorang komedian memiliki ladang dakwah yang unik dan luas. Dalam acara "Heart to Heart," Al Habib Umar bin Hafid memberikan tiga panduan utama agar profesi yang mengundang tawa ini tetap menjadi ibadah yang mendatangkan pahala.

1. Niat yang Lurus: Menggembirakan Kaum Mukmin. Niat pertama dan utama haruslah untuk memberikan kegembiraan, menyenangkan hati kaum mukmin, serta membantu mereka keluar dari kesedihan dan stres duniawi. Niat ini secara langsung bernilai sedekah.

2. Jaga Batasan: Hindari Caci Maki dan Menyinggung. Humor harus memiliki batasan yang jelas, yaitu tidak mengandung unsur caci maki, makian, atau hal-hal yang menyinggung perasaan orang lain. Kesenangan yang diciptakan tidak boleh merugikan atau melukai hati sesama.

3. Sisipkan Cahaya Allah (Pesan Kebaikan). Hendaknya komedi tidak sekadar hiburan kosong, tetapi dikemas sedemikian rupa sehingga secara tersirat mengandung cahaya Allah. Pesan ini bisa berupa ajakan untuk mendekat kepada-Nya atau meninggalkan keburukan, yang disampaikan dengan kemasan yang ringan dan menghibur.

Baca juga :




Subscribe to receive free email updates:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *