Membangun pemuda / pemudi untuk mengenal ajaran islam lebih dalam. Membina silahtuhrrahim terhadap semua elemen umat islam. Membangun sikap positif dan membuka wawasan umat tentang sistem dakwah dalam dunia islam. Memahami arti pentingnya fungsi lingkungan islami dalam membentuk pribadi umat masa depan. Menggapai ridho Allah dan syafa’at Rosulullah SAW sebagai hasil dari aktifitas kebaikan yang terus menerus sedang kita lakukan. Menjaga budaya Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan menjaga budaya islam yang diajarkan oleh orang tua kita terdahulu.

Jika Kamu Mencintainya Padahal Tak Punya Alasan, Itu Tanda dari Allah


Dalam hidup, ada momen di mana hati tiba-tiba terpaut pada seseorang tanpa alasan yang benar-benar bisa dijelaskan. Bukan karena rupa, bukan karena sikap, bukan pula karena kedekatan tapi entah kenapa, hati seperti “ditarik” untuk menyukainya. Dan anehnya, semakin dicari alasannya, semakin tidak ketemu.

Kalau kamu pernah merasakannya, kamu tidak sendiri. Banyak orang pernah berada di kondisi yang sama dan justru dari fenomena inilah, kita belajar bahwa tidak semua cinta datang dari logika. Banyak yang datang dari Allah.

Cinta yang Tak Beralasan Bukan Berarti Salah

Kita sering diajari bahwa segala sesuatu harus punya sebab. Kalau suka, ya pasti karena ada sesuatu yang membuatmu suka.

Tapi nyatanya, hati tidak selalu mengikuti rumus itu.

Ada cinta yang datang begitu saja…

Ada rasa nyaman yang kamu sendiri bingung sumbernya dari mana…

Ada seseorang yang tiba-tiba penting, padahal baru kamu kenal sebentar…

Dan justru di titik ini, kamu harus tahu satu hal:

Allah mampu menggerakkan hati manusia tanpa perlu alasan yang bisa kamu pahami.

Allah Mencintainya, Maka Allah Memerintahkan Hatimu untuk Mencintainya

Dalam Islam, ada sebuah konsep yang sangat indah:

Allah bisa menanamkan kecintaan dalam hati seseorang sebagai bentuk kasih sayang dan petunjuk-Nya.

Artinya, bisa jadi…

  • Orang itu punya kebaikan yang Allah lihat tapi kamu belum lihat.
  • Orang itu membawa keberkahan dan ketenangan untuk hidupmu.
  • Orang itu dipilih Allah untuk membuat hatimu lebih lembut dan lebih baik.

Cinta seperti ini bukan sekadar rasa, tapi isyarat lembut dari Allah bahwa ada kebaikan di sana.

Cinta Karena Allah Itu Rasanya Berbeda

Kalau kamu sadari, ada perbedaan besar antara cinta karena nafsu dan cinta karena Allah:

Tenang, bukan gelisah

Mengajakmu mendekat kepada kebaikan, bukan menjauh

Membuatmu ingin jadi lebih baik, bukan terpuruk

Tidak memaksa, tapi tumbuh perlahan dengan ketulusan


Rasanya lembut.

Tidak meledak-ledak.

Tidak memabukkan.

Tapi menghangatkan hati, seperti doa yang diam-diam kamu panjatkan tanpa pernah kamu sadari.

Kalau Allah yang Memilih, Hati Tak Akan Salah Arah

Kadang kamu bertanya-tanya:

“Kenapa aku suka dia?”

“Apa istimewanya dia?”

“Atau ini cuma perasaanku saja?”

Tapi semakin kamu cari alasannya, semakin kamu sadar rasa ini tidak bisa dijelaskan, hanya bisa dirasakan.

Dan justru karena tidak bisa dijelaskan itulah, kamu harus yakin:

Allah yang menggerakkan. Allah yang menanamkan. Allah yang menunjuki.

Akhir Kata: Hargai Rasa Itu, Tapi Jangan Terburu-buru

Jika rasa itu datangnya dari Allah, ia akan tetap tinggal, meski kamu mencoba mengabaikannya.

Dan jika memang bukan untukmu, Allah akan membuatmu ikhlas, meski awalnya kamu mencintainya sepenuh hati.

Yang penting:

Cinta karena Allah harus dijaga dengan cara yang Allah ridai.


Jadi, tenangkan dirimu.

Jangan terburu-buru.

Doakan dia.

Titipkan rasa ini pada Allah, karena Dia yang menanamkannya dan Dia juga yang paling tahu bagaimana akhirnya.

Baca juga :




Subscribe to receive free email updates:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *