Membangun pemuda / pemudi untuk mengenal ajaran islam lebih dalam. Membina silahtuhrrahim terhadap semua elemen umat islam. Membangun sikap positif dan membuka wawasan umat tentang sistem dakwah dalam dunia islam. Memahami arti pentingnya fungsi lingkungan islami dalam membentuk pribadi umat masa depan. Menggapai ridho Allah dan syafa’at Rosulullah SAW sebagai hasil dari aktifitas kebaikan yang terus menerus sedang kita lakukan. Menjaga budaya Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan menjaga budaya islam yang diajarkan oleh orang tua kita terdahulu.

Mengapa Allah Menguji Hamba yang Dicintai? Perspektif Ilahi atas Tangisan dan Rintihan


Pertanyaan dari King Faaz: Mengapa Allah menguji jika Dia mencintai kita, dan mengapa Dia lebih mencintai kita saat kita merintih (menangis)?

Dalam pandangan Islam, ujian bukanlah hukuman, melainkan anugerah yang tersembunyi. Habib Umar menjelaskan esensi ujian ilahi dengan tiga poin hikmah:

1. Ujian sebagai Peluang Nikmat Baru. Allah menguji hamba-Nya dengan satu cobaan karena ingin memberikan sebuah nikmat yang lain, yang belum pernah dimiliki hamba tersebut sebelumnya. Ujian membuka jalan bagi derajat spiritual yang lebih tinggi.

2. Ujian adalah Bentuk Penyelamatan. Ujian diibaratkan seperti seorang ayah yang merenggut pisau tajam dari tangan anaknya. Tindakan itu mungkin membuat anak menangis dan merasa marah, padahal sang ayah melakukannya untuk menyelamatkan sang anak dari bahaya yang lebih besar. Allah Ta'ala ingin menyelamatkan kita dari apa yang merusak jiwa.

3. Ujian untuk Menilai dan Mempersiapkan Anugerah. Layaknya ujian di sekolah, cobaan diberikan untuk menilai pemahaman dan ketekunan seorang hamba, sekaligus mempersiapkannya untuk mendapatkan anugerah dan apresiasi yang jauh lebih besar di akhirat kelak. Kerintihan dan air mata saat diuji menunjukkan kepasrahan dan kedekatan, yang justru sangat disukai oleh Allah.

Baca juga :




Subscribe to receive free email updates:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *